Pada sebuah kesempatan Hyundai sempat menceritakan akan menggarap semua segmen.
Tak hanya fokus di segmen tertentu yang selama ini dilakukan APM lamanya.
Gebrakan duo Korea, KIA dan Hyundai ini diharapkan mampu jadi stimulus kuat perbaikan pasar otomotif Indonesia yang tengah terpuruk.
Toh bukan hal mudah buat keduanya merebut hati konsumen. Masih ada 2 hal penting yang harus mereka buktikan.
Yaitu jaringan purna jual (service) dan resale value kondisi bekasnya.
Keduanya masih belum mampu bersaing dengan pabrikan Jepang sekelas Toyota, Daihatsu, Honda dan Suzuki.
Namun langkah Hyundai patut disimak dengan target pembukaan ratusan dealer baru hingga tahun depan.
Kita tunggu saja sambil melihat reaksi pesaing yang lain.
Semoga makin banyak pabrikan merilis mobil-mobil baru yang memiliki value tinggi dan bermesin elektris.
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid Otomotif, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.com.