GridOto.com - Toyota merupakan salah satu pabrikan yang menaruh perhatian besar pada pengembangan mobil listrik.
"Elektrifikasi merupakan komitmen global kami, kami menghadirkan secara bertahap mulai dari mobil hybrid terus expand ke Plug-in Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV) hingga Fuel Cell," jelas Susumu Matsuda, Presiden Direktur PT Toyota-Astra motor (TAM) dalam acara Toyota-Astra Motor Electrification Day (18/11).
Di Indonesia sendiri PT TAM sudah memulainya pada 2009 saat Toyota Prius generasi ketiga (XW30).
Setahun kemudian giliran Lexus LS 600h (XF40) yang diluncurkan di Indonesia.
Setelah itu PT TAM terus meluncurkan beberapa mobil hybrid di Indonesia.
Baca Juga: Semakin Diterima Konsumen, Toyota Percaya Penjualan Kendaraan Elektrifikasi Akan Terus Meningkat
"Saat ini penjualan mobil listrik kami meningkat 8 kali lipat, dari 98 unit pada 2018 menjadi 778 unit di 2020," sambung Henry Tanoto, Vice President PT TAM.
Total PT TAM sudah menjual lebih dari 3.300 unit mobil hybrid di Indonesia.
Saat ini PT TAM memiliki 8 lini produk hybrid yang dipasarkan di Indonesia, mulai dari sedan, MPV sampai SUV.
Lalu apa strategi ke depan PT TAM terkait mobil listrik di Indonesia?
"Tentu kami akan menambah produk hybrid agar semakin banyak orang yang bisa menikmatinya," ungkap Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM.
Baca Juga: Toyota Belum Rilis Full EV di Indonesia, Pilihannya Antara MPV, SUV atau Hatchback?
Selain itu, masih menurut Anton, PT TAM dalam waktu dekat akan meluncurkan Lexus jenis BEV alias Battery Electric Vehicle.
Saat ini Lexus UX 300e merupakan satu-satunya BEV yang dimiliki pabrikan tersebut.
Lexus UX300e baru diluncurkan di China pada April 2020 dibekali baterai baterai berkapasitas 54,3 kWh dengan jarak tempuh mencapai 400 km.
"Berdasar riset kami, segmen premium di Indonesia saat ini yang paling ready untuk mobil listrik jenis Battery Electric Vehicle," kata Anton.
Baca Juga: Populasi Mobil Listrik Toyota Tahun Depan Diprediksi Meningkat
Hal ini utamanya karena harga BEV kalau dipasarkan di Indonesia baru terjangkau oleh konsumen Lexus.
"Konsumen Lexus umumnya punya lebih dari satu mobil, jadi untuk jarak dekat mereka bisa pakai mobil listrik sedang jarak jauh menggunakan mobil lain," terang Anton lagi.
Bagaimana dengan Fuel Cell Vehicle, kan ada Toyota Mirai?
"Untuk Fuel Cell Vehicle kami masih mempelajari apakah cocok dengan kondisi di Indonesia,"tutup Anton.