GridOto.com - Seperti kabar yang beredar, Yamaha menerima sanksi dari FIM MotoGP Stewards karena terbukti melanggar aturan teknis jelang MotoGP Eropa 2020.
Karena melanggar aturan yang disepakati oleh Motor Sport Manufacturer Association (MSMA) di MotoGP 2020, Yamaha harus lapang dada kalau 50 poin klasemen konstruktor miliknya ‘hangus’.
Selain itu, ada pengurangan poin klasemen tim, Petronas Yamaha dikurangi 37 poin, Monster Energy Yamaha dikurangi 20 poin.
Namun Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis membantah kalau Yamaha mengganti katup mesin dan melanggar aturan MSMA jelang MotoGP Eropa.
Baca Juga: Terkait Hukuman Yamaha di MotoGP, Mantan Bos Valentino Rossi Komentar Begini
"Ada kesalahpahaman karena banyak yang membicarakan tentang penggantian katup akhir musim ini. Kami sudah meminta untuk mengganti katup saat awal tahun ketika mesin kami rusak," ujar Lin Jarvis dikutip dari paddock-gp.com.
Lin Jarvis menegaskan, dari titik itu (awal tahun) cerita ini dimulai dan hingga pada akhirnya Yamaha menerima sanksi.
Ia menceritakan, pada musim 2020 Yamaha ingin menggunakan katup dengan spesifikasi tertentu dari satu pemasok.
Hal itu sudah direncanakan sejak pertengahan musim 2019, tepatnya saat Yamaha hendak memesan katup untuk musim 2020.
Setelah melakukan pemesanan, pihak Yamaha baru menyadari kalau pemasok katup tersebut akan berhenti memproduksi di masa mendatang.
Baca Juga: Masalah Tak Berhenti! 5 Kru Yamaha Dipastikan Keluar dari MotoGP Eropa 2020
Dari situlah cerita dimulai dan pabrikan dengan logo tiga garpu tala mulai mencari pemasok katup lain yang memiliki spesifikasi sama persis.
Tak hanya spesifikasi, menurut Lin, konstruksi hingga setelan katup juga identik meski berbeda pabrikan.
Tetapi dalam peraturan ditegaskan tidak boleh menggunakan dari dua pabrikan karena akan ada perbedaan meski sedikit.
"Ini adalah titik awal kesalahpahaman Yamaha di Jepang saat merencanakan musim 2020," terangnya.
Baca Juga: Preview MotoGP Eropa 2020: Valentino Rossi Comeback, Yamaha Kasih ‘Kejutan’ Sebelum Balapan
Saat Yamaha mengalami kerusakan mesin di awal musim, Lin menemukan cacat teknis pada katup yang digunakan.
Katup yang digunakannya memiliki kekurangan pada batch katup dan berbeda dari harapan Yamaha.
Batch katup sendiri adalah istilah dari jenis bejana atau cetakan yang sering digunakan di dunia industri.
Karena berfungsi sebagai wadah untuk mencetak, batch sangat berpengaruh terhadap hasil cetakannya sob.
Baca Juga: Yamaha Dapat Hukuman Pengurangan Poin, Franco Morbidelli Pilih Tidak Ambil Pusing
"Inilah alasan kami mengajukan permohonan kepada MSMA untuk menggantinya. Tapi permohonan itu kami tarik kembali karena tidak ada bukti yang jelas tentang cacat pembuatan," jelanysa.
Ia pun memutuskan untuk menyelesaikan masalah itu dengan transparan, dan memilih menggunakan katup lain yang identik.
Yups, katup yang jadi sumber ‘bencana’ tim Yamaha di MotoGP musim 2020 ini.
"Mesin yang menggunakan katup baru ini tidak kami pakai dalam balapan. Kami hanya menggunakannya dua kali dalam latihan bebas MotoGP Styria," ucapnya.
Lin menegaskan, tidak ada keuntungan dalam kinerja atau performa laju motor Yamaha.
Sementara di beberapa seri balapan lain, Yamaha memilih menggunakan katup standar sesuai yang sudah ditetapkan.