GridOto.com - Jelang dimulainya F1 Emilia Romagna 2020, Lando Norris meminta maaf ke Lewis Hamilton, kenapa ya?
Seperti yang diketahui, usai balapan F1 Portugal 2020 lalu, Norris memberikan statement di depan media soal rekor yang dipecahkan Lewis Hamilton.
Lewis Hamilton mencetak 92 kemenangan di F1, berhasil mengalahkan rekor 91 kemenangan yang sebelumnya dipegang Michael Schumacher.
Norris dengan nada sinis menganggapi pencapaian Hamilton.
Baca Juga: Kembali Balapan di Sirkuit Imola, Para Pembalap F1 Kenang Ayrton Senna
"Aku ikut senang, tidak lebih," kata pembalap asal Britania ini dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Itu tak berarti apa-apa bagiku, serius. Dia punya mobil yang pada dasarnya selalu bisa memenangkan setiap balapan. Dia hanya harus mengalahkan satu atau dua pembalap lain, itu saja. Permainan yang adil baginya, dia terus melakukannya," sindir Norris.
Selain soal Hamilton, Norris juga mengomentari insidennya dengan Lance Stroll dengan agak keras.
Karena statment-nya ke Hamilton tersebut ternyata ramai diperbincangkan, Norris pun tidak menyangka dan akhirnya meminta maaf.
Norris kaget saat di media sosial banyak yang membicarakan statement-nya.
Baca Juga: Giacomo Agostini Ngaku Merindukan Kemenangan Valentino Rossi, Ini Penjelasannya
"Saat itu orang-orang lebih banyak berkomentar tentang Lewis dan 92 kemenangannya. Aku sangat menghormati itu, tapi aku malah memilih kata-kata yang tak dalam konteksnya," sambungnya.
"Aku tak tahu apa Lewis mendengarnya, tapi aku tak bermaksud mengatakan hal seperti itu dengan cara yang buruk. Aku menghormati semua yang telah dia lakukan sampai saat ini. Itu luar biasa. Yang salah caraku mengatakannya, bukan seperti maksudku sebenarnya. Aku bilang apa yang kukatakan, aku minta maaf," jelas pembalap McLaren ini.
Norris sendiri langsung mengontak Hamilton untuk meluruskan apa yang terjadi.
Uniknya setelah minta maaf, banyak yang membela Norris di sosial media.
Menurut mereka, Norris tidak melakukan kesalahan apapun karena yang dikatakan soal Hamilton benar adanya.
Ya, Lewis Hamilton meraih semua kemenangan bersama tim yang saat itu (McLaren Mercedes) dan sekarang (Merceds) memang tim papan atas.
Sedangkan Michael Schumacher yang di awal-awal kemenangannya dicapai lewat tim papan tengah, Benetton, begitupun ketika pindah ke Ferrari pada 1996 tim yang jarang banget menang.