Baca Juga: GeBer UKM: Mang Epi, Spesialis Miniatur Motor dari Bandung, Sukses Mendulang Hoki dari Hobi
Singkat cerita, Yoyon akhirnya mengakuisisi bisnis milik kakaknya ini pada 2010.
Karena sang kakak juga sebenarnya ingin pulang ke kampung halaman dan membuka bisnis peternakan di sana.
"Sebenarnya ini saya hitungannya beli usaha kakak saya sih, karena kan kakak saya juga butuh modal buat usaha peternakan di kampung halaman. Saya beli Rp 70 juta, tapi pembayarannya nyicil," ucap Yoyon.
Yoyon mengaku kala itu ia harus merogoh tabungannya, sebagai modal untuk membeli barang dan membayar uang sewa ruko.
Baca Juga: GeBer UKM : Surya Painting 18, Spesialis Cat Pelek Motor, Awalnya Sempat Dibilang Bengkel Aneh
"Dulu itu modal sekitar Rp 22 juta. Buat belanja stok barang Rp 15 juta, lalu Rp 7 juta untuk bayar sewa ruko. Itu diluar saya nyicil biaya akuisisi bengkel ke kakak saya ya," tuturnya.
Yoyon juga menceritakan beberapa kendala yang ia hadapi saat awal mengelola Batavia Horn, mulai dari kekurangan stok barang sampai kesulitan mencari pelanggan.
Selama dua tahun mengelola Batavia Horn, bengkel tersebut menjadi sepi pelanggan dan membuatnya harus memutar otak agar usaha ini kembali ramai.
Akhirnya, ia pun memutuskan untuk bergabung dengan komunitas Honda Tiger dan mempromosikan usahanya tersebut ke rekan-rekan sesama member.