Sejarah Baterai Mobil Listrik, Ternyata Awalnya Tidak Bisa Diisi Ulang

Dida Argadea - Kamis, 15 Oktober 2020 | 18:15 WIB

Baterai Li-ion jadi andalan mobil listrik modern (Dida Argadea - )

Punya kelebihan dan kekurangan

Dibalik kelebihannya, baterai NiMH juga punya kekurangan.

Misalnya efisiensi pengisiannya ternyata lebih rendah dari jenis baterai lainnya.

Masalah lainnya, pengisian daya baterai ini sangat tergantung dari kondisi suhu di sekitarnya.

Hal ini pula yang membuat baterai NiMH kurang ideal dipakai di lingkungan iklim tropis.

Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai Ioniq Isi Daya Pakai Fast Charging Cuma Butuh Waktu Segini

Hadir sebagai jawaban adalah baterai lithium-ion (Li-ion), yang kini dianggap sebagai standar baterai bagi kendaraan listrik.

Baterai Li-ion punya banyak jenis, dan punya karakteristik berbeda.

Tapi produsen kendaraan biasanya memilih baterai dengan usia dan daya tahan paling lama.

Dibandingkan dengan beberapa jenis baterai di era modern, Li-ion punya beberapa keunggulan.

Baca Juga: Seluruh Bus Listrik Transjakarta Ditargetkan Rampung Tahun 2030

Ia punya kepadatan energi yang baik, sehingga ideal untuk mobil listrik.

Baterai Li-ion juga sangat baik dalam mempertahankan energi, dengan performa pengisian ulang yang lebih baik dari baterai jenis NiMH.