Baca Juga: Bikin Heran, Motor Matik Pakai Rangka Deltabox Ini Ternyata Bawaan Pabrik, Bukan Hasil Kawin Silang
“Almarhum bapak pertama buka bengkel itu di rumah, bilangnya supaya nggak lupa ilmu bongkar-bongkar motor,” kenangnya.
“Waktu itu bapak masih di bagian QC PT Astra Honda Motor (AHM) dekade 1990-an, tapi ngebengkelnya lanjut terus sampai pindah ke Bosowa-Hyosung waktu 2000-an awal,” lanjutnya.
Saat itulah Boa dan Agung Agustian (adiknya) yang juga co-owner Abah Custom, mulai terpapar dan jatuh cinta dengan motor trail dan supermoto.
Tentunya karena salah satu motor yang dipasarkan oleh Bosowa-Hyosung di Indonesia, yaitu motor trail 4 tak berkubikasi 125 cc RX125.
Baca Juga: Modal Selisih Harga, KLX 150 Bisa Kejar Performa Motor Baru KLX 230, Tapi...
“Awalnya agak meremehkan karena cc-nya kecil, tapi setelah coba langsung suka. Bantingannya empuk, tarikan bawahnya ngejambak, enak deh, terutama yang udah dimodifikasi jadi supermoto” ucap Boa.
Ia dan adiknya pun mulai giat ikut komunitas pemilik supermoto sembari membantu mengerjakan motor di bengkel.
Hasilnya, banyak teman-teman komunitas mereka yang mampir ke bengkel ayahnya untuk servis.
Bengkel yang saat itu bernama Abah Motor, akhirnya dikenal sebagai bengkel spesialis trail dan supermoto di kalangan komunitas dari seantero Jabodetabek.