GridOto.com - Ini dia Honda X-ADV, sebuah motor adventure yang dijual Rp 450 juta oleh PT Astra Honda Motor.
Bentuknya unik karena mirip sebuah skutik, tapi bergaya adventure dan dijejali banyak fitur-fitur menarik. Dan tak kalah penting, mesinnya 750 cc dengan transmisi DCT.
Seperti apa impresinya? Langsung simak hasil test ride selengkapnya.
(Baca Juga: Video Test Ride Skutik Yang Bisa Matik Bisa Manual, Honda X-ADV 750!)
Desain
Jika motor adventure biasanya berbasis sebuah motor sport, maka X-ADV ini dibuat benar-benar baru dan punya bentuk yang justru mirip sebuah skutik.
Bodinya cenderung padat dan terlihat tebal. Jika dilihat dari depan, fascia motor ini mirip dengan burung unta, dengan paruh yang enggak terlalu menonjol.
Lampu gandanya sudah LED dan sinarnya terbilang cukup terang dan fokus. Tepat di bawahnya terdapat sebuah paruh khas motor adventure.
Di atas lampu tadi tedapat sebuah windshield yang ukurannya lumayan besar, dan bisa disetel naik-turun secara manual dengan memutar knob saja.
Bagian tengah motor nampak tebal, karena untuk menutupi mesin dan tangki bahan bakar, jadi area dek kiri dan kanan terpisah.
(Baca Juga: Menarik Disimak, 19 Modifikasi Honda ADV 150 Bergaya Adventure)
Bodi belakang nampak kokoh dengan lekuk tegas dan terdapat behel model tanduk untuk memegang motor saat parkir. Menariknya model lampu belakang mirip CB 650 Neo Sport Cafe.
Karena bergaya adventure dan untuk mengantisipasi benturan, posisi knalpot dibuat menjulang tinggi. Desain knalpotnya juga lumayan keren loh.
Secara ukuran, X-ADV ini enggak terlalu besar tapi memang terlihat panjang dan tinggi. Posturnya 2.245 x 910 x 1.375 mm, dengan sumbu roda 1.588 mm.
Karena desain X-ADV yang terbilang apik ini, maka wajar jika Honda membuat ADV 150 dengan desain yang terinspirasi dari X-ADV ini ya?
(Baca Juga: Penjualan Honda Big Bike Banjarmasin Mulai Membaik, Beli X-ADV 750 Dapat Cashback Rp 50 Juta)
Fitur dan Teknologi
Dimulai dari lampu-lampu, yang seluruhnya sudah pakai teknologi LED. Dari lampu depan, lampu belakang sampai lampu sein yang bentuknya mirip punya Honda CB150R Streetfire.
Panel instrumen sudah full digital LCD dengan tampilan ala CRF450 Rally. Informasi yang ditampilkan di dalamnya padat dan lengkap!
Mulai dari average fuel consumption, fuel meter, jam, tanggal, bulan, hari, odometer, trip A dan B, suhu udara, mode yang sedang digunakan, traction control, hingga gear indicator.
Di bagian tengah ada spidometer dan atasnya ada takometer dengan posisi redline di 6.500 rpm. Di bawah spidometer ada posisi gigi transmisi.
Beberapa lampu indikator seperti sein, lampu jauh dan traction control ada di atas spidometer, dan indikator overheat, check engine dan tekanan oli di bawahnya.
Enggak cuma itu, di area setang juga ada lampu indikator untuk smasrt key, gigi netral, rem parkir dan ABS. Lengkap!
Di dekat setang juga ada knob smart key yang punay fungsi untuk menghidupkan motor, mengunci setang, membuka jok dan membuka tutup tangki bensin.
Di bawah setang ada tuas untuk rem parkir, yang dibuat rapi menyatu dengan bodi. Cara pakainya tinggal tarik, dan untuk melepas tarik lagi tuasnya.
(Baca Juga: Honda ADV 150 Keren Juga Kalau Dimodif Bergaya Racing Style Begini)
Rem parkir ini berguna banget pas berhenti di jalan menanjak atau turunan. Rem parkir ini punya kaliper terpisah yang menjepit rem belakang.
Di balik joknya ada bagasi berkapasitas 21 liter, tapi aksesnya agak kurang maksimal karena pakai pegas dengan sudut buka yang enggak terlalu lebar.
Bagasi ini juga enggak terlalu panjang karena di depannya ada tangki bahan bakar berkapasitas 13,1 liter.
Tapi bagasinya cukup untuk menampung sebuah helm full face.
Bagasinya juga diberi lampu LED sebagai penerangan dan tersedia soket 12 volt untuk mengisi daya smartphone atau perangkat lainnya.
Fitur keamanan X-ADV ada side stand switch, rem ABS (anti-lock braking system) juga traction control yang disebut HSTC (Honda selectable torque control).
HSTC sendiri ada 2 level, level 2 merupakan default ketika baru menyalakan motor. Di level 2 ini HSTC benar-benar menjaga roda belakang dari selip.
(Baca Juga: Kalahkan Pendahulunya, Honda ADV250 Siap Mengaspal di Indonesia)
Untuk mengganti HSTC ke level 1, tekan sakelar yang ada di dekat master rem kiri. Di level 1 roda belakang masih bisa sedikit spinning di jalan gravel.
Kalau kurang puas bisa matikan HSTC dengan cara menekan tombolnya beberapa detik, ditandai indikator HSTC di spidometer menyala, maka roda belakang bisa spinning penuh!
Ada pula G-Switch, sebuah fitur untuk bersenang-senang di jalan gravel.
Jika G-Switch aktif, transfer tenaga menuju roda akan lebih spontan seperti melepas kopling dengan cepat.
Untuk mengaktifkan G-Switch, bisa menekan tombol dengan huruf G yang letaknya tepat berada di bawah panel instrumen.
Tapi ingat, untuk aktifkan G-Switch sebaiknya HSTC dalam posisi mati, karena kinerja kedua fitur ini berlawanan sob.
Riding Position dan Handling
Rider berpostur 172 cm dipaksa jinjit karena tinggi jok X-ADV yang mencapai 820 mm. Apalagi saat diduduki motor enggak terlalu amblas.
Joknya sendiri punay permukaan yang lebar dengan busa lumayan empuk, jadi nyaman buat duduk. Terlebih ada sandaran kecil yang bisa menahan tulang ekor.
(Baca Juga: Istimewa...Kakak Honda ADV 150 Berubah Wujud Jadi Neo Cafe Racer)
Area pijakan kaki enggak terlalu lebar karena mesin posisinya tepat berada di bawah tempat duduk pengendara. Untungnya masih bisa maju mundurkan kaki.
Setang yang lebar ditambah bagian depan yang lebih tinggi, bikin posisi tangan, pundak dan punggung jadi sangat santai.
Setang dengan lebar 910 mm ini juga membuat kontrol motor jadi lebih baik dan sigap, baik di jalan aspal atau pun off road ringan.
Kemudian sudut belok motor ini juga termasuk lebar, jadi bisa belok patah dan untuk bermanuver dikemacetan atau berputar arah enggak menyulitkan.
Motor juga terasa stabil dan mudah dikendalikan walau bobot isinya mencapai 238 kg.
Dipakai nikung rebah enggak ada masalah sama sekali, benar-benar seru dan menyenangkan.
(Baca Juga: Beda 65 Juta, Ini Perbedaan Honda CRF1000L Africa Twin Adventure Sports DCT Dibanding Versi Biasa)
Rasanya karena posisi mesin dan tangki bahan bakar yang tepat ada di tengah-tengah, jadi distribusi bobot motor terbagi rata yang berefek pada pengendalian yang menyenangkan.
Faktor lain yang menyebabkan pengendalian X-ADV ini menyenangkan adalah kaki-kakinya. Bagian depan pakai upside down dengan diameter as 41 mm dengan travel 153,5 mm.
Dengan travel panjang, suspensi depan ini enggak gampang bottoming, asyiknya sudah dibekali juga dengan setelan preload dan rebound, jadi bisa diseting sesuai kebutuhan.
Sementara kaki-kaki belakang menggunakan monosok dengan sistem pro-link khas Honda, yang menempel langsung dengan lengan ayun berbahan alumunium.
(Baca Juga: Begini Cara Menggunakan Transmisi DCT di Honda CRF1000L Africa Twin)
Suspensi monosok ini juga punya jarak main yang lumayan panjang, sampai 150 mm, dan redamannya terbilang empuk tapi enggak gampang amblas saat dinaiki.
Layaknya motor adventure, X-ADV pakai lingkar roda belang, depan 17 inci dan belakang lingkar 15 inci.
Pelek jari-jari yang dipakai sudah tipe tubeless dengan jari-jari yang menonjol pada bibir pelek.
Karet bundar yang melapisi pelek tadi pakai model dual purpose, dengan tapak agak kasar. Ukuran yan dipakai 120/70-17 dan 160/60-15.
Pengereman dengan cakram ganda di depan dan cakram tunggal di belakang sudah lebih dari cukup menghentikan laju motor. Handel rem juga punya 6 setelan, jadi lebih nyaman.
Terlebih sudah ada ABS untuk mencegah roda terkunci. Cuma sayang nih ABS-nya enggak bisa dimatikan ya, buat off road jadi kurang asyik.
(Baca Juga: Unboxing Moge 1.100 cc Rp 692 Juta! Honda CRF1100L Africa Twin 2020)
Performa
X-ADV dibekali mesin 2 silinder segaris berkapasitas 745 cc, SOHC, 8 katup, pendingin cairan.
Tenaga maksimalnya 54 dk di 6.250 rpm dan torsi 68 Nm pada 4.750 rpm.
Konstruksi mesinnya over stroke, diameter piston 77 mm dengan stroke 80 mm, makanya punya torsi besar di putaran rendah hingga menengah.
Yang menarik suaranya ngebas mirip mesin V-twin, ini karena konstruksi crankshaft 270°.
Cocok banget dengan konsep X-ADV buat touring dan melibas medan off road ringan.
Mesin ini dipadu transmisi dual clutch transmission (DCT) yang dilengkapi dua buah kopling membuat tiap perpindahan giginya terasa tidak ada jeda.
X-ADV ini juga punya riding mode loh, tapi yang dikontrol adalah pengaturan perpindahan gigi transmisi DCT-nya, bukan bukaan throttle body karena X-ADV ini belum ride by wire.
Transmisi DCT-nya bisa otomatis (A) dan manual (M). Untuk mode otomatis ada D sebagai mode standar dan S untuk mode sport.
(Baca Juga: Tambah Lini di Segmen 250 Cc, Honda Dikabarkan Siap Rilis Africa Twin Bermesin 250 Cc?)
Pada saat menggunakan mode transmisi D, mesin akan bermain direntang 4.000 rpm. Perpindahan gigi akan dibuat seefisien dengan putaran mesin stabil.
Begitu tutup gas, gigi transmisi akan turun saat sudah menyentuh 2.000 rpm.
Mode D ini cocok untuk cruising santai dan stabil.
Beda cerita saat pakai mode S, perpindahan gigi transmisi akan berada diputaran lebih tinggi, jadi karakter motor lebih agresif.
Mode S ini ada 3 tingkatan yang ditunjukkan lewat bar pada indikator transmisi di layar instrumen.
Semakin tinggi tingkatan, perpindahan gigi transmisi terjadi diputaran mesin tinggi.
(Baca Juga: Incar Pasar Lebih Luas, Honda Bakal Produksi Africa Twin 800, Sekaligus Isi Celah Antara CRF450 dan CRF1100L?)
Mode S ini pas dipakai saat butuh akselerasi spontan atau saat melewati tanjakan panjang, mesin enggak akan kehabisan nafas.
Untuk memilih tingkatan pada mode S, cukup tekan tombol S selama beberapa detik sampai indikator pada layar instrumen berubah.
Itu untuk transmisi otomatis, bagaimana dengan transmisi manual?
Untuk melakukan perpindahan gigi secara manual, cukup tekan tombol A/M yang posisinya ada di saklar depan sisi kanan.
Kemudian untuk naik-turun gigi transmisi, bisa menarik dan menekan tombol plus (+) yang ada di saklar kiri bagian depan dan tombol minus (-) di bawah switch lampu sein.
(Baca Juga: Ini Dia 5 Bagian Yang Berubah Dari Moge Termurah Honda di Indonesia, Rebel 2020)
Menariknya saat pakai mode manual dan putaran mesin ditahan sampai mendekati redline, maka transmisi akan otomatis menaikkan gigi transmisi secara otomatis.
Soal konsumsi bahan bakar, X-ADV ini mampu mencatatkan angka 22,5 km/liter dengan BBM oktan 92. Lumayan hemat ya?
Data Akselerasi
0-60 km/jam | 2,6 detik |
0-80 km/jam | 3,8 detik |
0-100 km/jam | 5,6 detik |
0-100 meter | 5,9 detik (@100,4 km/jam) |
0-201 meter | 9 detik (@126,7 km/jam) |
0-402 meter | 14,3 detik (@145,8 km/jam) |
Top speed spidometer | 174 km/jam |
Top speed Racelogic | 161,7 km/jam |
Kesimpulan
Honda X-ADV jadi motor adventure yang tampil beda, punya bentuk seperti sebuah skutik namun tampil gagah dan mampu melibas jalan on road dan off road.
Fitur-fitur yang diusungnya terbilang lengkap dan canggih, rasanya sepadan dengan harga Rp 450 juta (on the road Jakarta), untuk memilikinya.
Mesin 750 cc dan transmisi DCT miliknya termasuk modern dan saat ini belum ada kompetitor yang head to head dengan X-ADV ini.
Data Spesifikasi
Dimensi
P x L x T : 2.245 x 910 x 1.375 mm
Sumbu roda : 1.588 mm
Jarak terendah : 162 mm
Tinggi jok : 820 mm
Bobot motor : 238 kg
Mesin
Tipe : 4-tak, 2 silinder inline, 8 katup, pendingin cairan
Kapasitas mesin : 745 cc
Suplai bahan bakar : PGM-FI
Rasio kompresi : 10,7 : 1
Diameter x langkah : 77 x 80 mm
Tenaga maksimal : 54 Hp / 6.250 rpm
Torsi maksimal : 68 Nm / 4.750 rpm
Kaki-Kaki Depan
Suspensi : Upside Down 41 mm, Preload Adjuster
Ban : 120/70-17
Rem : Cakram semi floating ganda 296 mm, ABS
Kaki-Kaki Belakang
Suspensi : Monosok adjustable
Ban : 160/60-15
Rem : Cakram 240 mm, ABS
Harga : Rp 450 juta on the road Jakarta