(Baca Juga: Begini Cara Menggunakan Transmisi DCT di Honda CRF1000L Africa Twin)
Suspensi monosok ini juga punya jarak main yang lumayan panjang, sampai 150 mm, dan redamannya terbilang empuk tapi enggak gampang amblas saat dinaiki.
Layaknya motor adventure, X-ADV pakai lingkar roda belang, depan 17 inci dan belakang lingkar 15 inci.
Pelek jari-jari yang dipakai sudah tipe tubeless dengan jari-jari yang menonjol pada bibir pelek.
Karet bundar yang melapisi pelek tadi pakai model dual purpose, dengan tapak agak kasar. Ukuran yan dipakai 120/70-17 dan 160/60-15.
Pengereman dengan cakram ganda di depan dan cakram tunggal di belakang sudah lebih dari cukup menghentikan laju motor. Handel rem juga punya 6 setelan, jadi lebih nyaman.
Terlebih sudah ada ABS untuk mencegah roda terkunci. Cuma sayang nih ABS-nya enggak bisa dimatikan ya, buat off road jadi kurang asyik.
(Baca Juga: Unboxing Moge 1.100 cc Rp 692 Juta! Honda CRF1100L Africa Twin 2020)
Performa
X-ADV dibekali mesin 2 silinder segaris berkapasitas 745 cc, SOHC, 8 katup, pendingin cairan.
Tenaga maksimalnya 54 dk di 6.250 rpm dan torsi 68 Nm pada 4.750 rpm.
Konstruksi mesinnya over stroke, diameter piston 77 mm dengan stroke 80 mm, makanya punya torsi besar di putaran rendah hingga menengah.
Yang menarik suaranya ngebas mirip mesin V-twin, ini karena konstruksi crankshaft 270°.
Cocok banget dengan konsep X-ADV buat touring dan melibas medan off road ringan.
Mesin ini dipadu transmisi dual clutch transmission (DCT) yang dilengkapi dua buah kopling membuat tiap perpindahan giginya terasa tidak ada jeda.
X-ADV ini juga punya riding mode loh, tapi yang dikontrol adalah pengaturan perpindahan gigi transmisi DCT-nya, bukan bukaan throttle body karena X-ADV ini belum ride by wire.
Transmisi DCT-nya bisa otomatis (A) dan manual (M). Untuk mode otomatis ada D sebagai mode standar dan S untuk mode sport.
(Baca Juga: Tambah Lini di Segmen 250 Cc, Honda Dikabarkan Siap Rilis Africa Twin Bermesin 250 Cc?)
Pada saat menggunakan mode transmisi D, mesin akan bermain direntang 4.000 rpm. Perpindahan gigi akan dibuat seefisien dengan putaran mesin stabil.
Begitu tutup gas, gigi transmisi akan turun saat sudah menyentuh 2.000 rpm.
Mode D ini cocok untuk cruising santai dan stabil.
Beda cerita saat pakai mode S, perpindahan gigi transmisi akan berada diputaran lebih tinggi, jadi karakter motor lebih agresif.
Mode S ini ada 3 tingkatan yang ditunjukkan lewat bar pada indikator transmisi di layar instrumen.
Semakin tinggi tingkatan, perpindahan gigi transmisi terjadi diputaran mesin tinggi.
(Baca Juga: Incar Pasar Lebih Luas, Honda Bakal Produksi Africa Twin 800, Sekaligus Isi Celah Antara CRF450 dan CRF1100L?)
Mode S ini pas dipakai saat butuh akselerasi spontan atau saat melewati tanjakan panjang, mesin enggak akan kehabisan nafas.
Untuk memilih tingkatan pada mode S, cukup tekan tombol S selama beberapa detik sampai indikator pada layar instrumen berubah.
Itu untuk transmisi otomatis, bagaimana dengan transmisi manual?
Untuk melakukan perpindahan gigi secara manual, cukup tekan tombol A/M yang posisinya ada di saklar depan sisi kanan.
Kemudian untuk naik-turun gigi transmisi, bisa menarik dan menekan tombol plus (+) yang ada di saklar kiri bagian depan dan tombol minus (-) di bawah switch lampu sein.
(Baca Juga: Ini Dia 5 Bagian Yang Berubah Dari Moge Termurah Honda di Indonesia, Rebel 2020)
Menariknya saat pakai mode manual dan putaran mesin ditahan sampai mendekati redline, maka transmisi akan otomatis menaikkan gigi transmisi secara otomatis.
Soal konsumsi bahan bakar, X-ADV ini mampu mencatatkan angka 22,5 km/liter dengan BBM oktan 92. Lumayan hemat ya?
Data Akselerasi
0-60 km/jam | 2,6 detik |
0-80 km/jam | 3,8 detik |
0-100 km/jam | 5,6 detik |
0-100 meter | 5,9 detik (@100,4 km/jam) |
0-201 meter | 9 detik (@126,7 km/jam) |
0-402 meter | 14,3 detik (@145,8 km/jam) |
Top speed spidometer | 174 km/jam |
Top speed Racelogic | 161,7 km/jam |
Kesimpulan
Honda X-ADV jadi motor adventure yang tampil beda, punya bentuk seperti sebuah skutik namun tampil gagah dan mampu melibas jalan on road dan off road.
Fitur-fitur yang diusungnya terbilang lengkap dan canggih, rasanya sepadan dengan harga Rp 450 juta (on the road Jakarta), untuk memilikinya.
Mesin 750 cc dan transmisi DCT miliknya termasuk modern dan saat ini belum ada kompetitor yang head to head dengan X-ADV ini.
Data Spesifikasi
Dimensi
P x L x T : 2.245 x 910 x 1.375 mm
Sumbu roda : 1.588 mm
Jarak terendah : 162 mm
Tinggi jok : 820 mm
Bobot motor : 238 kg
Mesin
Tipe : 4-tak, 2 silinder inline, 8 katup, pendingin cairan
Kapasitas mesin : 745 cc
Suplai bahan bakar : PGM-FI
Rasio kompresi : 10,7 : 1
Diameter x langkah : 77 x 80 mm
Tenaga maksimal : 54 Hp / 6.250 rpm
Torsi maksimal : 68 Nm / 4.750 rpm
Kaki-Kaki Depan
Suspensi : Upside Down 41 mm, Preload Adjuster
Ban : 120/70-17
Rem : Cakram semi floating ganda 296 mm, ABS
Kaki-Kaki Belakang
Suspensi : Monosok adjustable
Ban : 160/60-15
Rem : Cakram 240 mm, ABS
Harga : Rp 450 juta on the road Jakarta