Baca Juga: Honda Vario 125 Lama Ini Pakai Knalpot Langka, Aslinya Untuk Honda SH150i
Diawal perantauannya, Wawan membuka sebuah bengkel dengan bermodalkan uang sekitar Rp 50 juta dengan 3 orang karyawan.
Demi mengembangkan usahanya, ia selalu kerja keras dan ingin mencari inspirasi.
"Saya selalu berfikir bagaimana caranya bisa lebih mendobrak pasaran menunjukkan kualitas WRC selama 11 tahun," tutur Wawan.
Sebelum masa pandemi Covid-19, sekitar 25 hingga 35 konsumen datang ke bengkel knalpot.
Baca Juga: Header Las Cacing Bisa Bikin Aliran Gas Buang Mampat, Apa Benar?
"Kalau di masa Pandemi seperti sekarang paling 10-15 konsumen," katanya.
Untuk mengatasi banyaknya konsumen, Wawan pun menambah pegawainya menjadi 11 orang.
Selain itu, untuk memasarkan produknya Wawan juga memanfaatkan jejaring sosial media.
"Strategi pemasaran upload ke sosial media, jadi konsumen lebih banyak tanya dulu lewat sosmed baru datang langsung ke bengkel," ungkap Wawan.