GridOto.com - Per CVT aftermarket atau racing sering jadi pilihan buat mereka yang ingin akselerasi motor matic jadi lebih cepat.
Seperti pemakaian per CVT dengan ukuran lebih keras yang bisa mengubah karakter mesin motor matic dengan mudah menjadi lebih enteng di putaran bawah sangat banyak diminati.
Ukuran per CVT aftermarket di pasaran umumnya di tingkat kekerasan 1.000 rpm, 1.500 rpm hingga 2.000 rpm.
Tapi untuk beberapa merek juga saat ini ada tingkat kekerasan baru seperti 1.275 rpm dan 1.735 rpm.
Baca Juga: Balancing Pelek Motor, Bagaimana Proses dan Tahapan Pengerjaannya?
Nah, buat kalian yang kondisi mesinnya masih standar sah-sah saja jika ingin mengganti per CVT kalian.
"Tapi pastikan jangan terlalu keras, 1.500 rpm itu sudah maksimal kalau mesin masih standar pabrik," terang Rizky Hidayat owner bengkel rumahan di daerah Sunter, Jakarta Utara.
"Karena motor-motor standar itu tingkat kekerasan per CVT-nya ada di rentang 1.000-1.500 rpm bahkan ada beberapa tidak sampai 1.000 rpm," lanjutnya.
Kalau motor standar dipaksakan pakai per CVT yang terlalu keras yang ada tarikannya malah ngempos atau seperti hilang tenaga.
"Pakai per CVT dengan kekerasan di atas angka 1.500 rpm itu untuk motor yang minimal naik kompresi atau sudah bore up," lanjutnya lagi.
"Rasanya seperti pakai roller tapi ukurannya kegedean, dari bawah sampai atas pasti tidak enak," terang Rizky.
Baca Juga: Disarankan Balancing Pelek Motor Sehabis Ganti Ban Baru, Ini Alasannya
Selain itu pakai per CVT terlalu keras akan menurunkan masa pakai dari belt itu sendiri.
"Karena kerja belt semakin berat, pasti terkikisnya lebih cepat dibandingkan pakai per CVT standar," tutupnya.
Baca Juga: Cara Bikin Handle Kopling Motor Bekas Enteng Seperti Motor Baru