Salah Setel Kerenggangan Gap Busi, Ternyata Bikin Mobil Jadi Begini

Ryan Fasha - Senin, 5 Oktober 2020 | 14:00 WIB

teknologi Trapezoid busi NGK LKAR6AGP (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Pada busi dengan elektroda massa di bagian ujung memiliki ukuran tertentu atau biasa disebut gap busi.

Gap busi ini adalah jarak antara elektroda tengah dan elektroda massa sebagai tempat percikan api busi bertegangan tinggi.

Dengan adanya gap busi ini maka saat busi memercikan bunga api maka akan terjadi proses pembakaran.

Namun, kerap kali gap busi ini disetel tanpa mengikuti standar yang sudah ditetapkan pabrikan maupun produsen busi.

Padahal, ukuran gap busi yang sudah diatur adalah kondisi optimal yang bisa dihasilkan oleh busi tersebut dan mesin secara keseluruhan.

Motor Plus
Mengatur celah busi yang sudah terpakai rawan membuat elektroda patah

Baca Juga: Koil Pengapian Mobil Bermasalah, Pahami Gejala yang Ditimbulkan

"Gap busi pada mobil umumnya ada di 0,9 mm sampai 1 mm, atau bisa ditoleransi sampai 1,1 mm maksimal, tergantung tipe businya" buka Diko Oktaviano, Technical Service Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.

"Kondisi ini akan menghasilkan pembakaran yang optimal dan efisiensi mesin akan tercipta," tambahnya.

Mengubah gap busi menjadi lebih renggang atau rapat faktanya bisa menyebabkan mobil ogah lari.