"Semangatnya kalau kami sebagai APM (Agen Pemegang Merek) bukan serta merta hanya diri sendiri, tapi juga semangatnya kami adalah bagaimana membalikkan industri otomotif Indonesia bisa lebih atraktif lagi," papar Harold beberapa waktu lalu.
"Price range (kisaran harga) yang mungkin akan menjadi affordable price (harga yang terjangkau) untuk konsumen secara mayoritas," imbuhnya.
Menurutnya, hal itu sebagai respon dari Suzuki untuk menggairahkan kembali daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air.
"Kalau dari studi internal kami kan ada di range Rp 160 juta sampai Rp 180 jutaan, itu angka psikologis, plus-minus lah. Mungkin adanya pandemi Covid-19 ini angkanya enggak berada di range segitu, mungkin Rp 140 juta sampai Rp 160 juta," kata Harold lagi.
"Artinya terjadi degradasi atau penurunan kekuatan beli. Nah, kami harus bisa merespon dengan mempersiapkan kendaraan-kendaraan yang mungkin di level harga psikoligis yang baru dari konsumen," pungkasnya.