Walaupun bisa saja yang menabrak bukan pengendara yang melawan arah, tetap saja pengendara yang tidak melaju dijalur yang seharusnya akan disalahkan.
Sanksi kendaraan yang melawan arah yakni sesuai dengan ketentuan Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 287 ayat (1) menegaskan setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas.
Dan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (4) huruf a atau marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
Jika sudah terjadi kecelakaan yang disebabkan pengendara motor yang lalai karena melawan arah hingga menyebabkan adanya korban jiwa, maka pengendara yang melawan arah bisa dipidanakan.
Adapun pidana pasal 310 ayat 4 dalam UU Lalu Lintas, juga dapat dikenai kurungan penjara paling lama 6 tahun dengan denda maksimal 12 juta rupiah.
Bagi sesama pengguna jalan baik yang memakai kendaraan bermotor atau pejalan kaki jangan takut menegur pengendara yang melawan arah, karena memberi teguran yang diberikan pengguna jalan lain memang dibenarkan.
Hal ini diatur dalam Undang-undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 pada pasal 256 yang menyatakan, bahwa setiap warga negara punya hak ikut serta dalam rangka penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan umum.
Jadi, stop melawan arah ya!