Jujur saja dalam pengetesan ini enggak ada maksud buat irit-iritan, justru malah lebih penasaran seboros apa Honda ADV150 jika dipakai stop n go hingga digeber top speed di rute jarak jauh alias turing sebenarnya.
Makanya rute Pantura dari Semarang dipilih buat jajal digeber di trek lurus, lalu jika masih ada sisa BBM belok ke selatan masuk arah Sumedang buat digas di trek yang menanjak dan meliuk-liuk.
Memulai perjalanan dari Semarang melewati Kaliwungu, Kendal, dan Weleri bisa jalanan cukup lengang sehingga motor bisa digas terus dengan konstan di kecepatan 100 Km/jam (on spidometer).
Namun yang jadi sedikit kendala adalah angin pantura yang kencang sehingga bikin nyali ciut buat geber gaspol, padahal Honda ADV150-nya terbilang stabil.
Tapi ya balik lagi, ini sih faktor ukuran testernya yang sudah goyang orakarukaruan mau dijambak angin.
Niatnya baru mau ketemu tanjakan dan tikungan di area Kadipaten hingga Sumedang, eh di Alas Roban malah salah belok masuk jalur lama, udah ketemu tanjakan dan tikungan tuh, hehehe...
Dengan kecepatan konstan antara 90-100 Km/jam plus stop and go kalau mau menyusul truk, penulis sudah sampai di Pekalongan pukul 16:02 WIB.
Konsumsi BBM real time di panel instrumen menunjukkan 1 : 37,3. Bisa jadi karena keseringan gaspol makanya bisa terbilang boros tuh.