"Karena sasis asli si ER-6n ini bentuknya beda dari yang lain, perombakan bagian sasis menjadi salah satu kesulitan. Subframe tengah ke belakang dibuat agak miring mendekati ke flat, support frame kanan dan kiri asimetris karena posisi monosok belakang tidak berada di tengah frame atau rangka," tukas Abraham.
Selesai dengan bagian sasis bodi yang sudah dibentuk sesuai dengan konsep yang dipilih, lanjut pengerjaan bodyworks yang bakal dipakai ER-6n ini.
Untuk penggarapan bodyworks sendiri, Abraham menggunakan plat galvanis dengan ketebalan 1,2mm dikolaborasikan plat alumunium ketebalan 3mm sob.
"Bagian bodyworks juga ngga sembarangan kita mendesainnya, harus disesuaikan dengan postur si ER-6n ini juga. Jadi biar hasil akhirnya terlihat proporsional, ngga kegedean atau kekecilan," ujar pria yang akrab dipanggil Abram ini.
"Bodyworksnya antara lain ada tangki, sepakbor depan, visor headlamp, side panel kanan kiri, inner fender, aksen body samping, dan bodi belakang," tambahnya.
Masih di desain scrambler yang diadopsi di motor ini, ternyata bagian jok juga diperhatikan bentuknya biar proporsional dengan bodi dan rangka yang sudah dirombak total.