Pabrikan Eropa rasanya agak sulit mengikuti rival Jepang.
Memang portofolio produk mereka di Eropa tidak ada yang bermain di segmen bawah.
Kejutan bisa jadi muncul dari pabrikan non-Jepang.
DFSK atau Wuling bisa jadi tengah bersiap merilis produk andalan bermesin listrik.
Bahkan pemain baru seperti MG punya peluang sama karena telah memiliki varian bermesin listrik.
Jangan lupakan juga pemain Korea seperti Hyundai. Mereka punya Ioniq.
Investasi pembuatan pabrik Hyundai di Indonesia mempertegas komitmen mereka terhadap pasar lokal.
Tahun depan, era mobil listrik murah akan lebih masif.
Sayangnya sampai saat ini kita masih belum jelas soal aturan teknis detail regulasi mobil listrik.
Terutama soal waktu tepatnya di bulan apa berlaku.
Semoga sebelum akhir tutup tahun ini sudah ada kabar dari pemerintah.
Mobil listrik harga terjangkau (kalau tak bisa dibilang murah) memang sudah lama jadi idaman di Tanah Air.
Sayangnya teknologinya belum murah. Bahkan ditambah insentif pemerintah belum juga berlaku.
Diharapkan tahun depan konsumen Indonesia akan dapat menikmati mobil listrik di rentang harga di bawah Rp 300 jutaan.
Tak sabar rasanya untuk menanti tahun depan.***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid Otomotif, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini di GridOto.com.