Sete Gibernau juga terus berkomentar tentang persaingannya dengan The Doctor.
Dengan spek yang kalah dari Rossi, ini membuatnya gagal untuk meraih mimpi menjadi juara dunia di MotoGP, yang saat itu pakai motor 4-tak bermesin 1.000 cc.
"Sesuatu terjadi setelah balapan di Jerman, dimana Honda sudah memberi Valentino prototipe 2004, dan dia memenangkan semua balapan yang tersisa kecuali Motegi," pungkasnya.
Memang di awal seri MotoGP 2003 hingga ke seri Jerman (9 seri), setidaknya Gibernau meraih 4 kemenangan.
Namun setelah seri Jerman hingga seri penutup di MotoGP Valencia (7 seri), prestasi terbaik Gibernau hanya berada di podium 2 (4 kali) dan meraih total poin 277.
Sementara Valentino Rossi berhasil meraih 9 kemenangan dengan raihan poin total 357 dan tentunya berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP.
Sete Gibernau kalah spek motor dari Rossi pun diakui oleh Juan Martinez selaku crew chief alias kepala mekanik pemilik nomor start 15 itu.
Baca Juga: Valentino Rossi Sering Pamerkan Helm Khusus di MotoGP San Marino, Bagaimana Untuk Tahun Ini?
"Pada tahun 2003, ketika kami memiliki kesempatan untuk menantang Valentino Rossi untuk kejuaraan itu, itu adalah situasi yang tidak terduga. Kami mulai dengan motor sebagai satelit, yang kami menangkan di Afrika Selatan," ujar Martinez.
Martinez menjelaskan jika perlombaan yang sangat emosional bagi timnya dimulai setelah meninggalnya Daijiro Kato.
"Sejak saat itu kami mewarisi sepeda motor semi resmi,” ungkap Juan Martinez yang kini sibuk sebagai komentator di salah satu stasiun TV Spanyol.
Jadi begitu sob penyebab kalahnya Sete Gibernau menurut ia dan timnya.