GridOto.com – Mendengar Daihatsu Mira Cocoa sepertinya masih asing di telinga.
Ya, Daihatsu Mira Cocoa merupakan Kei Car asli Jepang yang pernah diperkenalkan ke publik Indonesia lewat ajang GIIAS 2015.
Daihatsu Mira Cocoa memang tidak dijual di Indonesia, tapi kami berkesempatan untuk tes lengkap mobil mungil nan imut ini.
Melihat parasnya tentu saja langsung identik dengan mobil perempuan.
Bagaimana tidak, mobil yang dimensinya tidak lebih dari 3,4 meter ini dilabur warna merah muda lalu sebagian putih di bagian pilar dan atapnya.
Apalagi dengan desain membulatnya, membuat mobil ini tampak terlihat retro.
Baca Juga: Konsumsi BBM Daihatsu Mira Cocoa Setara Mobil Hybrid, Dijamin Irit!
Meski terlihat retro, tapi soal fitur justru kekinian. Sekadar info, mobil ini di Jepang diproduksi dari tahun 2009 hingga 2018.
Mira Cocoa sudah dilengkapi lampu utama projector LED plus DRL LED yang membuatnya tampil modern.
Begitu pula dengan lampu belakang, di lampu kota dan rem sudah andalkan LED meski lampu sein dan mundur masih pakai bohlam.
Di bagian interior, buat Anda yang perempuan pasti langsung terkesima lagi.
Jok dengan kain warna merah muda, dasbor kombinasi merah muda dan ungu serta karpet warna coklat bikin paduan interior kian serasi.
Desain jok depan dibuat seakan menyatu agar kesan lega tetap didapat, tapi tenang, ada arm rest yang bisa diturunkan untuk menyangga lengan saat mengemudi.
Seperti kebanyakan Kei Car di Jepang, tuas transmisi berada di dasbor, begitu juga dengan parking brake yang ada di sebelah pedal rem.
Baca Juga: Lucu Banget! Nyetir Daihatsu Mira Cocoa Dijamin Jadi Pusat Perhatian
Hal ini membuat ruang kaki terasa lega karena tidak ada kompartemen pembatas lagi.
Meski punya dimensi kecil, tapi urusan penyimpanan, Mira Cocoa punya ruang penyimpanan yang lumayan banyak.
Untuk cup holder depan ada di bagian tengah dasbor dan juga pinggir dasbor dekat kisi-kisi AC yang bisa dibuka tutup.
Laci dasbor pun bertingkat, di bagian atas sedikit lebih kecil, sementara yang di bawah ukurannya lebih besar.
Jika dirasa masih kurang, ada lagi di bawah tuas transmisi untuk meyimpan barang berukuran kecil seperti smartphone atau dompet.
Di bagian belakang, ruang penyimpanan ada di doortrim serta seat pocket sebelah kiri.
Yang saya juga suka sama Mira Cocoa soal akomodasi. Mobilnya mungil, tapi di dalam tak terasa sempit.
Untuk tester yang tingginya 170 cm, duduk di belakang masih meyisakan ruang kaki yang begitu lapang. Begitu juga dengan head room yang masih terasa luas.
Akomodasi barang memang tidak terlalu besar, apalagi unit tes ini sudah ada sedikit modifikasi pada audio. Sehingga ruang bagasi sedikit tersita dengan dua buah subwoofer aktif.
Tapi, jika butuh ruang lebih, sebetulnya masih bisa melipat jok baris kedua lho.
Lantas bagaimana dengan performanya?
Sebetulnya apa yang mau diharapkan dari mobil bermesin 3 silinder kapasitas 658 cc ini? Tenaganya hanya 51 dk dan torsi 60 Nm.
Bukan salah produsennya, karena mobil ini memang diciptakan untuk kebutuhan komuter yang tak perlu tenaga besar.
Yang dibutuhkan dari mobil ini adalah efisiensi bahan bakar, maka tak heran akselerasi mobil bertansmisi CVT ini tuntas dalam waktu 20,7 detik dari 0-100 km/jam.
Kalau bicara konsumsi BBM, berdasarkan hasil yang kami dapat bahkan hampir menyerupai mobil hybrid di Indonesia.
Di rute Dalam Kota, konsumsi BBM-nya mencapai 23,7 km/l, dan di rute Tol sedikit lebih boros dengan 23,4 km/l.
Salah satu faktor yang bikin konsumsi BBM di Dalam Kota bisa lebih efisien, karena Mira Cocoa juga dilengkapi dengan fitur Eco Idle.
Fitur ini bisa mereduksi penggunaan BBM dengan cara mematikan mesin ketika kondisi stop and go.
Yang saya suka juga dari Mira Cocoa yakni soal kenyamanannya. Bantingan suspensinya lembut, bahkan dibanding Daihatsu Ayla, bantingannya masih lebih lembut Mira Cocoa.
Namun suspensi lembut berdampak pada handling-nya jadi kurang tajam.
Andaikan mobil ini dijual di Indonesia, bisa jadi rebutan kaum hawa nih.
Ulasan Daihatsu Mira Cocoa dalam format video bisa simak di bawah ini: