Lantas bagaimana dengan performanya?
Sebetulnya apa yang mau diharapkan dari mobil bermesin 3 silinder kapasitas 658 cc ini? Tenaganya hanya 51 dk dan torsi 60 Nm.
Bukan salah produsennya, karena mobil ini memang diciptakan untuk kebutuhan komuter yang tak perlu tenaga besar.
Yang dibutuhkan dari mobil ini adalah efisiensi bahan bakar, maka tak heran akselerasi mobil bertansmisi CVT ini tuntas dalam waktu 20,7 detik dari 0-100 km/jam.
Kalau bicara konsumsi BBM, berdasarkan hasil yang kami dapat bahkan hampir menyerupai mobil hybrid di Indonesia.
Di rute Dalam Kota, konsumsi BBM-nya mencapai 23,7 km/l, dan di rute Tol sedikit lebih boros dengan 23,4 km/l.
Salah satu faktor yang bikin konsumsi BBM di Dalam Kota bisa lebih efisien, karena Mira Cocoa juga dilengkapi dengan fitur Eco Idle.
Fitur ini bisa mereduksi penggunaan BBM dengan cara mematikan mesin ketika kondisi stop and go.
Yang saya suka juga dari Mira Cocoa yakni soal kenyamanannya. Bantingan suspensinya lembut, bahkan dibanding Daihatsu Ayla, bantingannya masih lebih lembut Mira Cocoa.
Namun suspensi lembut berdampak pada handling-nya jadi kurang tajam.
Andaikan mobil ini dijual di Indonesia, bisa jadi rebutan kaum hawa nih.
Ulasan Daihatsu Mira Cocoa dalam format video bisa simak di bawah ini: