Selain ada keterbatasan kuota BBM subsidi, pemasangan stiker pada mobil itu juga untuk mengatasi terjadinya antrean panjang di SPBU.
Antrean BBM bersubsidi tersebut dinilai mengganggu usaha di sekitar SPBU karena menghalangi akses.
Bahkan orang yang ingin mengisi Pertamax saja kesulitan karena jalur masuk SPBU sudah tertutup antrean mobil.
Selain itu, antrean mobil juga menyebabkan badan jalan menjadi sempit dan rawan terjadi laka lantas.
“Kita lihat lagi di dalam antrean panjang kenderaan itu ada mobil mewah yang tidak pantas menggunakan BBM subsidi,” tandasnya.
Baca Juga: Waduh! BBM Bersubsidi Dinilai Kurang Tepat Sasaran, Tahun Depan Pertamina Tingkatkan Pengawasan
Mahdinur mengatakan, program pemasangan stiker BBM subsidi pada mobil ini mengadopsi Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang memasang stiker pada rumah warga miskin.
Karena itu, pihaknya juga menggunakan kalimat-kalimat yang dimuat dalam stiker itu yang menggugah kesadaran seseorang.
Seperti 'Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-pura Tidak Mampu' dan 'Subsidi Untuk Rakyat, Bukan Untuk Para Penimbun Yang Jahat'.
“Dengan stiker itu memudahkan mereka yang berhak mendapatkan BBM subsidi,” ungkapnya.