Walaupun performa tetap sama dengan yang versi karbu, namun ternyata membawa dampak positif pada konsumsi bensin.
Dipakai harian oleh tester bergaya agresif, sering buka gas secara spontan, dengan kondisi jalan beragam lebih dari 300 km, pakai metode full to full sebanyak 3 kali dengan bahan bakar RON 92, ternyata rata-rata bisa dapat 27,5 km/liter.
Berdasarkan hasil test ride OTOMOTIF, yang versi karburator cuma 23,8 km/liter, bedanya signifikan ya?
Baca Juga: 5 Detail Baru di Benelli Patagonian Eagle 250 EFI, Bukan Cuma Upgrade Injeksi
Selain itu, yang jelas membaik pastinya adalah emisi gas buangnya.
Terlebih system injeksi pada motor ini sudah model close loop.
Throttle body dipasang pada intake manifold bercabang. Di tiap cabang atau di masing-masing silinder ada injektor yang mengarah ke mesin.
Lalu pada masing-masing leher knalpot ditemukan O2 sensor, artinya pakai sistem injeksi close loop yang artinya hasil pembakaran pun dibaca ECU.