Wawan menyematkan tambahan audio, layar 50 inci, hingga dua buah AC dengan basis Mitsubishi Fuso RM dengan kode U-MP618M.
Selain itu bagian kaca ditutup stiker dan lantainya dilapisi karpet untuk menambah kenyamanan pengunjung.
Setting kursi dibuat satu banjar satu di kanan kiri dan menggunakan kursi bus.
Ada juga space yang cukup lebar di tengah yang memang disiapkan agar ramah untuk penyandang disabilitas.
Baca Juga: Bus Klasik Ini Dijuluki Damri Goyobod, Ternyata Ini Artinya
"Awalnya kami mau pakai sofa, cuma biar menguatkan kesan busnya, jadinya pakai kursi bus saja," kata Wawan.
Hal tersebut juga yang membuatnya mengurungkan memasang peredam agar nuansa bus Jepang klasik dengan ornamen-ornamen bertuliskan huruf Jepang terlihat pengunjung.
Wawan menceritakan usaha ini baru dimulai pada akhir Juli lalu dan mendapat respons positif dari para pencinta film.
"Sekarang kan bioskop-bioskop masih pada tutup karena pandemi, maka dari itu mereka merasa bus ini sebagai obat melepas rindu suasana bioskop," terangnya.
Baca Juga: Coffee On The Bus Yogyakarta Tambah Rute, Bisa Ngopi Sambil Ngebis Sampai Bandara YIA