Baca Juga: Libur Hari Raya Idul Adha, Mobilitas Bus AKAP dan Pemudik di Terminal Semin Gunungkidul Meningkat Drastis
1. Pengurangan layanan bus gratis bagi pengguna KRL hingga Desember 2020
Bus gratis akan beroperasi hingga akhir tahun 2020, namun keberadaanya secara bertahap akan dikurangi.
Langkah ini untuk mengakomodir kelompok masyarakat yang sangat bergantung pada KRL karena kemampuan finansial yang terbatas.
Pengurangan bus juga dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi yang terjadi di setiap saat.
2. Layanan bus JR Connexion di wilayah Bogor dan sekitarnya
Untuk pengguna KRL dengan kemampuan finansial lebih tapi tidak dapat terakomodir KRL, bisa memakai layanan bus JR Connexion dengan titik keberangkatan dari tempat pemukiman menuju titik-titik tertentu di Jakarta.
Sifat layanan bus ini point to point, yaitu berangkat pada pagi hari ke Jakarta dan pulang sore hari atau jam pulang kantor kembali ke Bogor dari titik tertentu di Jakarta.
Baca Juga: Desainnya Mirip Bus Tayo, Mobil Listrik Modular Ini Torsinya Tembus Segini
3. Penataan Angkot yang terintegrasi dengan Transjabodetabek
BPTJ saat ini tengah meminta kepada semua Pemerintah Kota/Kabupaten di Jabodetabek untuk mengajukan skema subdisi kepada Pemerintah Pusat guna mengatur penataan angkot di wilayah masing-masing agar terintegrasi dengan layanan Transjabodetabek.
Seperti halnya yang terjadi di Kota Bogor, sebenarnya saat ini sudah ada bus Transjabodetabek dari Terminal Bus Baranangsiang dan Terminal Bubulak menuju terminal-terminal bus yang ada di DKI Jakarta dan Bekasi.
Jika Transjabodetabek ini dapat terintegrasi dengan angkot maka akan dapat diandalkan menjadi angkutan alternatif yang memadai.
Baca Juga: Ratusan Angkot Bergaya Klasik Mangkrak di Terminal Poris Plawad, Lusuh Bagai Tak Terurus!
"Apalagi Transjabodetabek di Kota Bogor dan wilayah lain sangat memungkinkan untuk diberikan subsidi sehingga tarifnya lebih terjangkau lagi buat masyarakat," terang Polana.
Jika kebijakan ini dapat terwujud pada tahun depan, maka Transjabodetabek dapat menjadi alternatif pengganti bus gratis.
Ia pun berharap, semua pihak khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) di Jabodetabek, untuk aktif menanggapi proses implementasi kebijakan ini.