Ingin Bus dan Angkot Terintegrasi dengan KRL Commuter Line, BPTJ Buat Kebijakan Baru, Begini Isinya!

Harun Rasyid - Senin, 3 Agustus 2020 | 20:05 WIB

Ilustrasi bus Transjabodetabek (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Demi menanggulangi penumpukan penumpang KRL Commuterline di stasiun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menerapkan kebijakan baru.

Penumpukan penumpang KRL terutama di wilayah Bogor sering terjadi, karena penerapan protokol kesehatan di stasiun selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

Kepala BPTJ selaku Polana B. Pramesti mengatakan, langkah evaluasi perlu dilakukan lewat kerjasama dengan berbagai pihak seperti para pakar transportasi yang mampu memetakan karakteristik pengguna KRL.

"Hasil pemetaan ini menjadi landasan kami untuk menyusun kebijakan yang lebih menyeluruh dan tentunya juga mempertimbangkan kemungkinan masa pandemi Covid 19 yang masih berlangsung lama meski kami sudah meluncurkan layanan bus gratis di dekat stasiun," ujar Polana dalam rilis resminya, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: BPTJ Luncurkan Layanan Bus Komuter Baru Bogor - Jakarta, Jadi Alternatif Pengguna KRL?

Wartakota.tribunnews.com
Ilustrasi penumpukan pengguna KRL Commuterline

Ia mengungkapkan, kebijakan baru tersebut harus mampu menyediakan layanan transportasi komuter selain KRL dengan harga tiket dan pelayanan yang baik.

"Kebijakan yang diambil harus mampu mengakomodir kondisi dan kepentingan masyarakat dari berbagai kalangan," tutur Polana lagi.

"Sehingga pada masa pandemi ini jika terpaksa melakukan aktivitas," mereka dapat mengakses layanan transportasi yang memadai dengan penerapan protokol kesehatan," sebutnya.

Atas beberapa hal tersebut, Pemerintah telah memutuskan beberapa langkah dalam satu paket kebijakan sebagai berikut.