Sistem AC Baru Buatan Hyundai Diklaim Bisa Tingkatkan Kualitas Udara Dalam Kabin Mobil, Begini Cara Kerjanya

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 31 Juli 2020 | 18:04 WIB

Sistem AC terbaru buatan Hyundai. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pihak Hyundai belum lama ini mengumumkan pabrikannya bakal memproduksi sistem AC yang diklaim bisa tingkatkan kualitas udara di dalam kabin mobil.

Rencananya, sistem AC baru ini akan tersedia untuk beberapa model di pasar Korea Selatan terlebih.

Setelah itu, barulah pabrikan Korea Selatan ini akan menerapkannya ke mobil Hyundai, Kia dan Genesis yang dipasarkan secara global.

Dilansir dari Carscoops.com, sistem AC ini akan memiliki tiga teknologi, yakni After-Blow, Multi-Air Mode, dan Fine Dust Indicator.

Baca Juga: Hyundai Kenalkan Bus Listrik Ramah Lingkungan dan Dibekali Berbagai Fitur Keamanan

Carscoops
Sistem AC baru buatan Hyundai.

Lantas bagaimana cara kerja dan fungsi masing-masing teknologi itu?

Pertama, teknologi After-Blow akan mengeringkan kondensat atau sisa-sisa cairan pada evaporator dan mencegah tumbuhnya jamur di AC.

Lebih jelasnya, teknologi ini bakal mulai bekerja ketika mesin mobil dimatikan.

Biasanya, saat kondisi mesin mobil dimatikan, kondensat di evaporator akan hilang secara alami selama 30 menit.

Baca Juga: Mengenal Enam Tingkatan Teknologi Swakemudi, Begini Penjelasannya

Namun menggunakan teknologi After-Blow, kondesat pada evaporator tersebut akan dikeringkan hanya dalam 10 menit saja.

Teknologi After-Blow ini juga dibekali dengan sensor baterai untuk memantau sisa daya dan secara otomatis akan berhenti berfungsi ketika daya pada baterai hampir habis.

Kemudian ada Multi-Air Mode yang merupakan tambahan saluran udara pada kabin yang diletakkan di sekitar jok pengemudi dan penumpang.

Multi-Air Mode ini bertugas untuk menyuplai udara tambahan agar suhu dalam kabin menjadi lebih sejuk.

Baca Juga: Kursi Belakang Mercedes-Benz S-Class Terbaru Disematkan Teknologi Airbag, Jadi yang Pertama di Dunia?

Carscoops
Sistem AC baru buatan Hyundai.

Terakhir yakni Fine Dust Indicator yang bertugas untuk mengukur dan menampilkan tingkat konsentrasi partikel polusi di dalam kabin.

Apabila tingkat partikel polusi di dalam kabin melebihi batas, maka mode pembersihan akan bekerja untuk memurnikan kembali udara di dalam kabin mobil.

Fungsi tersebut akan berjalan secara otomatis dan pengemudi bisa mengubah kecepatannya antara 3 hingga 8.

Jika kecepatannya diubah maka Fine Dust Indicator juga akan mengaktifkan mode sirkulasi udara untuk mengurangi kelembapan di dalam kabin.

Kalau fungsi-fungsi tersebut tak bekerja dengan semestinya, maka pemilik diharuskan untuk mengganti filter AC dan membersihkan jok serta keset di dalam mobil.