Hasbi menjelaskan, lokasi pembangunan ruas Jalan Tol Kayuagung-Palembang diketahui berada di atas tanah rawa.
Hal tersebut membuat kontur tanah di ruas tol itu terbilang lebih lamban padat yang membuat jalan mengalami kerusakan ketika dilintasi ribuan kendaraan per harinya.
"Ribuan kendaraan melintas setiap hari. Sementara kontur tanah ini (ruas Tol Kayuagung-Palembang) ini rawa dan lamban padat itulah membuat jalan tol rusak," jelas Hasbi.
Sementara itu, Deputi Pembangunan Jalan Tol Palembang-Kayuagung PT Sriwijaya Waskita Tol, Yusuf Ar Rosadi menambahkan, ruas tol ini merupakan jalur terakhir pada perjalanan dari Bakauheni.
Hal tersebut membuat pengendara yang melintasi ruas tol mengalami kelelahan dan kehilangan konsentrasi, sehingga kecelakaan tak dapat dielakkan.
"Kecelakaan pada umumnya lantaran pengemdi kelelahan. Karena tol Kapal (Kayuagung-palembang) ini akhir dari perjalanan panjang. Jadi kecelakaan bukan disebabkan oleh jalan berlubang," ucap Yusuf.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Belum Ada Kendaraan Masuk Lobang