Angka Laka Lantas di Sulteng Selama Pandemi Covid-19 Meningkat, Begini Rincianya

Ruditya Yogi Wardana - Kamis, 23 Juli 2020 | 13:20 WIB

Ilustrasi laka lantas. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Selama masa pandemi Covid-19, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Sulawesi Tengah (Sulteng) ternyata meningkat.

Melansir laman resmi Humas Polri, dari analisa dan evaluasi yang dilakukan pihak Polda Sulteng, diketahui jumlah angka laka lantas pada Januari-Juni 2020 mencapai 564 kasus.

Ada peningkatan sebanyak enam persen jika dibandingkan periode yang sama di 2019 dengan catatan 533 kasus saja.

Kemudian untuk korban meninggal pada semester satu 2020 mencapai 168 jiwa, ada peningkatan 34 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 yang hanya 125 jiwa.

Baca Juga: Tes Psikologi SIM Diklaim Turunkan Angka Kecelakaan dan Pelanggaran, Benarkah?

Untuk korban luka berat di semester satu 2020 mencapai 288 orang, menurun sebanyak tujuh persen jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 309 orang .

Lalu untuk jumlah korban luka ringan pada Januari-Juni 2020 mencapai 648 orang, meningkat 19 persen dari tahun lalu yg hanya 544 orang.

Sedangkan untuk kerugian materiil di semester satu 2020 mencapai Rp 2 miliar.

"Laka tunggal tahun 2020 sebanyak 37 kasus atau naik 61 persen dengan korban meninggal 23 jiwa, luka berat sembilan (orang), luka ringan 45 (orang) dan kerugian materiil akibat laka tunggal (mencapai) Rp 291,1 juta," jelas Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, Selasa (21/07/2020).

Baca Juga: Laka Lantas di Sumenep Januari-Juni 2020 Turun, Belasan Insiden Melibatkan Bocah, Begini Kata Polisi

Didik menambahkan, pada semester satu 2020 terjadi 39 kasus tabrak lari dengan korban meninggal enam jiwa, luka berat 20 orang, luka ringan 26 orang dan kerugian materiil mencapai Rp 27,9 juta.

"Berdasarkan fungsi jalan, kecelakaan banyak terjadi di jalan arteri sebanyak 394 kasus. Sedangkan berdasarkan status jalan, laka lantas terbanyak terjadi di jalan provinsi ada 226 kasus, jalan kabupaten 180 kasus dan jalan nasional 123 kasus," terangnya.

Didik juga mengungkapkan, kecelakaan banyak terjadi pada pukul 15.00-18.00 WITA dan 18.00-21.00 WITA, masing-masing ada 112 kasus.

Pengendara yang terlibat laka lantas didominasi usia 20-24 tahun sebanyak 73 orang, disusul usia 10-14 tahun ada 61 orang dan umur 15-19 tahun sejumlah 58 orang.

"Evaluasi terjadinya laka lantas itu disampaikan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara. Terlebih saat ini musim penghujan yang mengakibatkan jalan licin, rawan longsor, banjir dan terjadinya kerusakan infrastruktur jalan, seperti jembatan sehingga membahayakan pengguna jalan," pungkas Didik.