GridOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pada November 2019 melakukan recall terhadap 36.915 unit Gran Max dan Luxio, akibat masalah pada connecting rod.
Lantas, apakah recall ini mempengaruhi penjualan Gran Max dan Luxio di Indonesia?
Menanggapi hal ini, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) mengungkapkan, recall tidak mempengaruhi penjualan kedua mobil tersebut.
"Tidak. Bahwa yang namnya recall zaman sekarang sudah biasa dan sudah bisa diterima customer," buka Hendrayadi dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Daihatsu Terkendala Dalam Kampanye Recall Luxio dan Gran Max, Ini Penyebabnya
Ia mengatakan, penurunan penjualan dikarenakan pandemi Covid-19, bukan terkait recall connecting rod atau setang seher yang mereka kampanyekan.
Penurunan itu, dikatakan Hendrayadi, terjadi di semua merek, bukan hanya dialami Daihatsu.
"Luxio kalau kita lihat Januari sampai Juni, penurunannya 38 persen, artinya penurunan ini sejalan dengan total penurunan Daihatsu," ucapnya.
"Gran Max MB (Mini Bus) turun 28 persen, untuk model PU (pikap) 33 persen, itu kecil juga. Kenapa? Karena di Juni kemarin untuk komersial mengalami kenaikan. Saya rasa penurunan ini baik-baik saja," lanjutnya.
Baca Juga: Komunitas Ini Siap Gratiskan Calon Member yang Telah Ikuti Program Recall Daihatsu
Menurut Hendrayadi, saat ini konsumen di Indonesia sudah tidak lagi menganggap negatif kampanye recall yang dijalankan pabrikan.
"Mereka (konsumen) sudah mulai bisa menganggap itu (recall) salah satu langkah positif dari APM, sebagai bentuk tanggung jawabnnya," ujarnya.
Sebagai informasi, retail Daihatsu selama periode Januari-Juni 2020 kini mencapai 53.577 unit, turun 39 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Daihatsu Bersyukur, 24 Persen Konsumennya Sudah Laksanakan Recall Gran Max dan Luxio
Sementara jika melihat penjualan retail pasar otomotif Indonesia pada periode tersebut mencapai sekitar 290 ribu unit, atau anjlok 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Itu artinya, penurunan penjualan Daihatsu masih lebih sedikit ketimbang total penurunan pasar otomotif roda empat di Indonesia.