Biar Lebih Tahu, Ternyata Ini Fungsinya Bearing Racing Untuk Motor

Uje - Rabu, 15 Juli 2020 | 15:40 WIB

Bearing high speed yang dijual bebas (Uje - )

GridOto.com - Biasanya spare part racing jadi alternatif utuk pengganti part standar.

Banyak yang menganggap kalau part racing bisa lebih kuat dan lebih awet dibandingkan part standar.

Tapi ternyata tidak semua part cocok untuk dipasang di motor standar.

"Bearing racing atau biasa kita sebut bearing high speed itu contoh part racing yang malah tidak cocok dipasang di motor standar,' ungkap Hisby Islami mekanik Mr Bee Speed.

Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Malah Susah Langsam Setelah Dibore Up? Ini Solusinya

Bearing racing ini biasanya terdiri dari set bearing gir rasio, bearing kruk as sampai bearing noken as.

"Bearing ini cocok untuk motor-motor yang sudah upgrade terutama yang memang sudah digunakan untuk balap saja," ungkap Hisby yang buka di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Soalnya bearing rasio atau noken as bawaan kalau mesin sudah upgrade punya gesekan tinggi. Apalagi kalau mesin bekerja di putaran tinggi," tambahnya.

Makanya, bearing bawaan banyak diganti dengan yang racing atau high speed untuk motor balap atau yang sudah upgrade.

Baca Juga: Cara Cegah Munculnya Berisik di Head Silinder Motor, Cukup Lakukan Ini

Dok.Gridoto
Bearing noken as bisa hancur jika mengencangkan baut mesin terlalu kuat

Sedangkan bearing racing atau high speed sendiri biasanya punya celah antara bola bearing dan comp atau dudukan yang agak renggang.

Itu membuat bearing high speed lebih enteng untuk berputar karena minim gesekan dan cocok untuk mesin yang bekerja di rpm tinggi.

"Tapi kelemahannya bearing ini tidak awet. Untuk balap penggunaan hanya sekitar 3-5 balap saja," lanjut Hisby.

Baca Juga: Yamaha Aerox Keluar Bunyi Kasar di Head Silinder, Ini Penyebabnya

Makanya, untuk penggunaan harian bearing racing atau high speed kurang terlalu cocok.

Karena umumnya untuk penggunaan harian dibutuhkan part yang durabilitasnya tinggi, ditambah lagi putaran mesin bawaan juga mempunyai limit sehingga tidak terlalu tinggi.

"Bisa bikin repot kalau pakai bearing racing di motor harian yang masih standar karena usia pakainya jadi lebih cepat. Otomatis harus sering bongkar mesin buat ganti bearing. Makanya disarankan tetap pakai standar saja untuk motor harian," tutupnya.