Sementara dari sisi penjualan secara digital, Anton mengaku belum bisa menjabarkan seberapa besar kenaikannya.
"Kalau dari sisi penjualan mungkin caranya yang berubah menggunakan digital, kemudian konsumen juga kan lebih mudah untuk menghubungi dealer, nah itu cara-cara yang dilakukan," papar Anton.
"Cuma kalau mengenai peningkatan penjualan dengan cara digital kami belum ada datanya, karena kan semuanya terkonversi kepada data penjualan. Jadi tidak bisa kami lihat penjualannya dari mana nih, apakah dari Facebook, Instagram atau lainnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Anton mengungkapkan jika pandemi Covid-19 juga turut berdampak terhadap pola penjualan yang dilakukan oleh pihaknya maupun layanan terhadap konsumennya.
Baca Juga: Taati Aturan PSBB Jakarta, Yamaha Batasi Aktivitas Dealer, Gencarkan Layanan Servis di Rumah
"Yamaha pun sama, misalnya konsumen datang ke dealer kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Misalkan kalau mereka mau beli motor mungkin lebih baik secara online, telepon, atau mengunjungi situs resmi," kata Anton lagi.
"Terus kemudian juga kalau dulu kami harus sebar-sebar brosur, sekarang kan orang sudah mulai enggan menerima kertas. Akhirnya dengan digital ini kan jadi positif sebenarnya, daripada kami membagi-bagi brosur tapi pas di jalan dibuang," tutupnya.