Mengemudi dengan agresif antara lain adalah berakselerasi hingga ban spin, menikung dengan kencang dan kerap melakukan hard braking.
Perilaku seperti ini bisa merusak tapak ban.
Yang bisa terjadi adalah keausan pada satu titik (spot wear) yang membuat ban tak lagi bundar atau terkikis secara tidak wajar (thread chipping).
Baca Juga: Ini Rahasia yang Bikin Ban Mobil Isi Angin Nitrogen Terasa Lebih Empuk
4. Membawa Beban Melampaui Load Index Ban Mobil
Load index adalah kemampuan ban dalam menopang beban.
Rumusnya, semakin tinggi load index, maka semakin tinggi kemampuan menerima bebannya.
Bila ban menahan beban melebihi load indexnya bisa mempercepat keausan tapak dan bahkan merusak dinding ban.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Inilah 4 Pertanda Ban Mobil Harus Diganti Baru
5. Membiarkan Kerikil di Tapak Ban
Batu kecil atau kerikil kerap ditemui di selasela telapak ban.
Jangan sepelekan karena tajamnya kerikil dapat merobek ban dan menyebabkan air masuk ke dalam kontruksi ban.
Dalam jangka panjang, kondisi ini akan merusak kontruksi anyaman kawat baja dalam ban akibat korosi.
Baca Juga: Sering Pakai Semir Ban Mobil Ternyata Banyak Efek Negatifnya Lho
6. Tidak Melakukan Rotasi Ban Secara Berkala
Rutin melakukan rotasi termasuk salah satu cara untuk memperpanjang usia pakai ban.
Rotasi ban mencegah terjadinya keausan tidak merata pada ban.
Penukaran sebaiknya dilakukan setiap 5.000 km.