Mengkutip buku 'Who Works in Formula One' yang ditulis oleh Francois-Michel Gregoire, nama Monnet muncul sebagai sosok yang bekerja dibalik tim Red Bull Racing pada 2005-2006 di divisi Aerodinamics Department sebagai Computational Fluid Dynamics Engineer.
Jadi enggak kaget kalau aerodinamika Lucid Air bisa begitu mantap.
Monnet mengatakan, tujuan desain mobil ini tak serta merta mengejar drag coefficient rendah.
"Desain ini juga sebagai kunci untuk mencapai kendaraan dengan performa berimbang melalui aliran udara dari segala aspek yang diatur secara presisi," bebernya.
Maka dari itu ada bagian-bagian yang perlu menjadi sorotan untuk mencapai drag coefficient tersebut selain bentuknya yang slippery.
Seperti intake udara pada fascia dan ventilasi di kap yang berperan penting pada aliran udara saat mobil ini melaju.
Selain itu, udara di bagian kolong juga diperhatikan oleh Lucid Motors.
Lekukan halus pada bodi bawah juga diperhatikan sehingga menuntun udara ke diffuser belakang secara optimal secara aerodinamika.
Baca Juga: Porsche Taycan Dipastikan Meluncur September 2020 di Indonesia, Ini Arti Nama Dibalik Varian Turbo