GridOto.com - Ada anggapan atau ketakutan dari pengguna motor kalau sering ganti jenis bensin bakal merusak komponen.
Salah satunya yang dikhawatirkan mengalami kerusakan adalah area ECU.
ECU di motor injeksi perannya vital karena sebagai otak atau pengatur semua kontrol di area mesin.
Lalu apakah anggapan tersebut benar?
Baca Juga: Pasang Fullwave Kit, Cara Mudah Ubah Kelistrikan Motor Jadi Full DC
Biar lebih jelas kita tanya langsung ke pakarnya.
"Anggapan tersebut salah, justru kalau kita ganti bensin baik dengan oktan lebih tinggi atau rendah ECU akan menyesuaikan," ucap Technical Service Division PT. Astra Honda Motor, Endro Sutarno.
"ECU atau biasa disebut ECM di motor Honda ini bisa secara otomatis membaca tingkat titik bakar dari bensin yang digunakan," tambahnya.
"Misalkan sebelumnya pakai bensin RON 90, ketika ganti RON 92 maka akan terbaca secara otomatis," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Laher Komstir Bawah Lebih Rawan Jebol Ketimbang Atas, Ini Sebabnya
Sensor pada ECU akan cepat membaca tingkat titik bakar BBM yang beroktan lebih tinggi ke memori mapping.
Memori mapping itulah kemudian dibuat timing output ke injektor untuk dibuat pengabutan bahan bakar ke ruang bakar.
"Artinya tidak akan ada masalah pada ECU," tambahnya.
"Yang terpenting adalah selalu ikuti anjuran dari buku panduan pemilik tentang oktan berapa yang cocok untuk motor yang digunakan," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Ini Efek Pakai Oktan Bensin Lebih Rendah atau Tinggi Dari Rekomendasi Pabrikan
Jadi terjawab, ECU sebenarnya tidak akan bermasalah jika kalian sering mengganti jenis bensin yang digunakan.
Komponen mesin di ruang bakar yang biasanya akan bermasalah ketika pengguna sering mengganti jenis bensin dan pakai yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan.
Sebaiknya memang tetap gunakan bensin yang dianjurkan oleh pabrikan.