Sudah Tahu Belum? Inilah Aspek yang Memengaruhi Kualitas BBM

Dylan Andika - Minggu, 28 Juni 2020 | 08:00 WIB

Ilustrasi SPBU (Dylan Andika - )

GridOto.com – Di pasaran, kita dapat menjumpai berbagai macam bahan bakar minyak atau BBM dengan spesifikasi dan harga yang beragam.

Memilih BBM yang berkualitas serta sesuai dengan rekomendasi pabrikan jelas akan menunjang performa serta kondisi mesin mobil kita.

Namun, sebetulnya hal apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu BBM?

Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam acara Ngovi (Ngobrol Virtual) bertema “Pakai BBM Rekomendasi Pabrikan, Untung atau Buntung?” yang digelar GridOto.com (27/6), menjelaskan ada beberapa aspek yang menentukan kualitas BBM.

Dok. Otomotif
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)

(Baca Juga: Habis Beli Mobil Bekas, Ini 5 Langkah Kembalikan Efisiensi BBM)

1. Angka Oktan / Research Octane Number (RON)

Semakin tinggi kadar RON dalam bensin, semakin tinggi pula kemampuan bahan bakar tersebut dalam menahan tekanan yang tinggi di dalam ruang pembakaran, sebelum akhirnya terbakar.

Pemakaian BBM dengan kadar RON yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan akan memberikan dampak buruk bagi mobil.

“Jika tidak cocok, akan ada tempat lain yang menyala di silinder selain di busi, sehingga akan terjadi tabrakan gelombang pembakaran yang pada akhirnya kita dengar sebagai ngelitik,” jelas pria yang akrab disapa Prof. Yus ini.

‘Ngelitik’ atau knocking ini dapat menimbulkan kerusakan pada mesin.

Di samping itu, menggunakan bensin dengan kadar RON yang tidak sesuai juga akan mengakibatkan pembakaran menjadi buruk, daya yang dihasilkan mesin turun, mobil menjadi boros BBM, dan emisinya tinggi.

Dok. Otomotif
Ilustrasi BBM di gelas ukur

(Baca Juga: Pakai BBM Rekomendasi Pabrikan, Untung atau Buntung? Ini Jawabannya)

2. Angka Setana / Cetane Number (CN)

Berbeda dengan RON, cetane number yang lebih tinggi pada BBM diesel membuatnya semakin responsif terhadap proses pembakaran.

“Kalau cetane numbernya tinggi, pembakaran itu terjadi di banyak titik sehingga akhirnya mesin menjadi halus, tenaganya menjadi tinggi,” jelas Prof. Yus.

Ia menjelaskan, penggunaan BBM dengan cetane number rendah dapat menimbulkan detonasi dalam silinder mesin akibat pembakaran yang tidak terkontrol.

Selain itu, penggunaan BBM diesel dengan cetane number yang rendah juga menyebabkan pembakaran yang buruk, turunnya daya mesin, boros BBM, dan tingginya emisi.

3. Sulfur

Kadar sulfur, baik pada BBM bensin maupun diesel, yang melebihi ketentuan dapat menyebabkan kerusakan pada catalytic converter mobil.

Catalytic converter yang rusak akan memperburuk emisi gas buang pada kendaraan.

Dok. Otomotif
Ilustrasi pengujian BBM

(Baca Juga: Bukan Dari Mesin, Hal Sepele Ini Juga Bisa Bikin Mobil Boros BBM)

4. Senyawa Olefin, Aromatik, dan Aditif Deterjen

Kadar senyawa olefin dan aromatik yang tinggi pada BBM di satu sisi dapat menguntungkan, karena berkontribusi dalam menaikkan angka oktana / RON.

Namun di sisi lain, keduanya akan membentuk deposit atau kerak dalam mesin kita.

“Jadi kalau olefin dan aromatiknya tinggi, maka kita harus tambahkan aditif deterjen untuk mencegah timbulnya deposit dalam mesin kita,” jelas Prof. Yus.

Ia menjelaskan, aditif deterjen ini sudah ditambahkan oleh produsen dengan jumlah tertentu pada beberapa jenis BBM dalam proses produksinya.

5. Kadar Air dan Partikulat

Prof. Yus mengatakan, kadar air, partikulat, serta sulfur yang tinggi pada BBM diesel merupakan biang kerusakan mesin diesel.

“Ini yang akan menyebabkan korosi, yang nanti akan menurunkan tekanan kompresi, kemudian merubah spray pattern, sehingga akhirnya pembakarannya menjadi lebih buruk,” jelasnya.