Murdiono mengaku, jalur tersebut memang terbilang rawan dengan kondisi dan kontur tanah yang cukup curam.
"Untuk wisata ya memang tidak direkomendasikan, karena memang fungsi dan tujuan semula bukan untuk itu. Bahkan tingkat kecuramannya pun tidak diperhitungkan untuk akses wisata," jelasnya.
Pihaknya menambahkan, untuk saat ini antisipasi yang dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan lagi di jalur tersebut adalah dengan memasang rambu-rambu lalu lintas.
Baca Juga: Tol Baru Sepanjang 60 Km di Kalimantan Timur Segera Dibangun, Terhubung ke Ibu Kota Negara Baru
"Bersama Satlantas, kami sudah memasang rambu-rambu lalu lintas. Semoga bisa membantu agar tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi," imbuh Murdiono.
Kendaraan matik dan yang kurang laik jalan juga diimbau untuk tidak melewati jalur tersebut.
"Banyaknya kecelakaan yang terjadi penyebab utamanya adalah kendaraan yang kurang laik (jalan) dan kendaraan matik. Karena kondisi jalan yang curam, sehingga pengendara sulit untuk mengendalikannya (kendaraannya), jadi lebih baik tidak melalui jalur itu," pungkas Murdiono.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kadishub Batang Imbau Kendaraan Matic Tak Gunakan Jalur Alternatif Batang-Dieng Rawan Kecelakaan