"Sementara spun pile atau tiang pancang betonnya sudah terpasang semua. Jadi, pembangunan fisiknya sudah sekitar 35 persen," jelas Erna.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono menyatakan, dirinya mendukung agar proyek yang sudah ditanda tangan kontrak sebelum pandemi Covid-19 tetap dilanjutkan.
"Harus patuhi protokoler kesehatan dan bekerja normal agar sesuai kontrak. Jangan sampai molor karena pakai APBD. Jangan ada penambahan anggaran hanya karena proyek molor," ungkap Baktiono.
Secara terpisah, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menuturkan, jembatan ini didesain khusus supaya nantinya juga bisa dijadikan wahana rekreasi baru untuk warga Kota Surabaya.
Baca Juga: Walau Terhambat Pandemi Covid-19, Pembangunan JLS Tuban Tetap 'Digas', Begini Perkembangannya
"Jadi ini bukan hanya sekadar jembatan, tapi juga bisa menjadi saah satu ikon Surabaya untuk berekreasi," terang Risma.
Perlu diketahui, proyek pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah dimulai sejak 15 Oktober 2019 lalu.
Panjang jembatan ini nantinya akan sejauh 150 meter, lalu lebar jalan 17 meter dengan tinggi pilonnya 20 meter serta berstruktur beton bertulang dan voided slab (pelat berongga).
Jembatan ini nantinya akn didesain khusus dengan adanya fasilitas tambahan serta hadirnya taman serta air mancur.