Sebelumnya, rapid test ditanggung pemerintah sehingga proses pengiriman barang antarprovinsi di Pelabuhan Pangkalbalam berjalan lancar.
"Kali ini belum ada yang rapid test sehingga tidak ada pengiriman barang. Semua barang dalam truk ikut tertunda," ucap Andres.
Menurutnya, ia bersama lebih dari 100 sopir sengaja berkumpul untuk mempertanyakan kewajiban rapid test mandiri ke otoritas kesehatan pelabuhan.
"Kami bukan demo. Tapi mempertanyakan rapid test mandiri. Permintaan kami agar tetap digratiskan. Semuanya sopir truk barang," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Mampu Bayar "Rapid Test", Ratusan Sopir Truk Tunda Kirim Barang"