Dimensinya juga berubah, body Tornado terlihat lebih besar dan lebih modern dibandingkan dengan Crystal yang menjadi generasi terakhir RC-series.
Pada masa keemasannya, banyak juga yang bilang Tornado sebagai versi murah Suzuki RG Sport yang dijual di Indonesia.
Desain tubuhnya memang mirip, hanya mesin RG-Sport yang dijual di Malaysia telah menggunakan mesin berdiri kala itu.
“Kalau masalah mesin, Tornado masih mengusung mesin yang sama dengan Crystal. Teknologi Jet Cooled masih menjadi andalan di mesin ini,” tambah Tommy.
Baca Juga: Cara Darurat Menghilangkan Rembesan Oli Di Bagian Mesin Motor
Salah satu saingan dari Tornado adalah Yamaha F1Z yang dimasukan produsen berlogo garputala di tahun yang sama.
Dengan mesin yang sama-sama mengusung kapasitas 110 cc dan dibekali desain body yang modern, kedua motor ini menjadi raja di era-nya.
Baca Juga: Ini Syarat Aki Bisa Disetrum Ulang Atau Tidak, Cara Ceknya Gampang
Di ajang balap, Tornado juga cukup berjaya, banyak pembalap beken yang lahir lewat motor ini.
Salah satunya adalah Asep Hendro yang sangat Berjaya menggunakan Tornado GS milik CMS.
“Bukan cuma berjaya di ajang road race, di grasstrack Tornado juga cukup diminati. Alasan utamanya rangka Tornado gampang dipasangkan cover body Suzuki RM 125. Beberapa partnya juga banyak yang sama, jadi memudahkan mekanik kala itu,” tutup Tommy yang mantan pembalap ini.