GridOto.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia turut berdampak besar pada anjloknya penjualan mobil di Tanah Air.
Hingga kini, pasar otomotif belum juga kembali pulih meski pemerintah telah memperbolehkan masyarakat kembali beraktivitas.
Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan kondisi pasar yang anjlok seperti ini diprediksi akan terus terjadi hingga 2021 mendatang.
Ia mengatakan, prediksi tersebut juga sejalan dengan yang dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Selalu Berada di Bawah Bayang-bayang Toyota, Daihatsu: Memang Kami Tidak Mampu Melampaui Mereka
"Pak Airlangga bilang 2021 belum akan kembali ke posisi seperti 2019. Pak Airlangga percaya pasar akan kembali pulih di 2022," ucap Amel saat acara konferensi pers virtual, Jumat (19/6/2020).
Bukan tanpa alasan, Amel mengaku setuju dengan ucapan Airlangga, karena hingga saat ini ia belum melihat adanya indikasi perekonomian Indonesia segera membaik.
Terutama untuk sektor otomotif yang notabene merupakan kebutuhan tersier, sehingga Amel menilai masyarakat tidak akan membeli mobil baru kecuali benar-benar membutuhkan.
Di sisi lain, faktor yang makin mempersulit pertumbuhan market otomotif adalah perusahaan pembiayaan yang saat ini juga mengalami kesulitan.
Maklum, 70 persen pembelian mobil di Indonesia transaksinya menggunakan kredit, alias melalui bantuan perusahaan pembiayaan.
"Kredit menjadi masalah utama, perusahaan leasing masih sangat ketat melakukan bisnisnya karena sejumlah kendala. Mereka juga punya masalah yang sangat berat, mereka harus memberi relaksasi kredit, sehingga sulit membiayai mobil baru," kata Amel.
Ia menambahkan, penjualan mobil di Indonesia nampakanya akan sangat terpuruk hingga akhir tahun.
Baca Juga: Daihatsu: Percuma Kasih Diskon Besar-besaran Kalau Daya Beli Masyarakat Melemah
Bahkan, dirinya pesimis penjualan mobil bisa sesuai target Gaikindo yakni 600.000 unit sepanjang 2020 ini.
"Sampai saat ini kami tidak melihat indikasi market akan kembali. Bahkan, untuk mencapai target Gaikindo yang 600.000 itu pun akan menjadi tanda tanya besar bisa tercapai atau tidak, karena sampai bulan Juni ini masih terasa berat," tutupnya.