Kekurangan Sopir Ambulans, Perawat Puskesmas di Bangli Berperan Ganda, Dinkes Minta Formasi CPNS Sopir Hadir

Gayuh Satriyo Wibowo - Rabu, 17 Juni 2020 | 21:10 WIB

Ilustrasi ambulans Kijang Innova (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Perawat di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bangli, Bali mau tak mau harus berperan ganda.

Selain menjadi tenaga medis, mereka juga berperan sebagai sopir ambulans.

Hal tersebut lantaran masih banyak dibutuhkan tenaga untuk mengisi posisi sopir ambulans di daerah tersebut.

Melansir Tribun-bali.com, Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi membenarkan adanya perawat yang memainkan peran ganda tersebut.

“Kami hanya memiliki empat sopir ambulans. Dengan kebutuhan minimal itu, kami masih kekurangan 20 orang tenaga sopir,” ujarnya dikutip dari Tribun-bali.com, Selasa (16/6).

Baca Juga: Sedang Antar Jenazah Pasien Covid-19, Ambulans Malah Ditabrak Datsun Cross, Begini Kronologinya

Keempat sopir tersebut bekerja di tiga Puskesmas, yakni Puskesmas Kintamani I, Puskesmas Kintamani III, dan Puskesmas Tembuku II.

Padahal di Bangli total ada 12 Puskesmas.

Tiap-tiap Puskesmas membutuhkan dua sopir, satu sebagai sopir ambulans dan satu lagi sopir Puskesmas keliling.

Jadi selain ketiga Puskesmas tersebut, tak ada yang memiliki sopir.

Baca Juga: Bantuan Toyota untuk Penanganan Covid-19 Masih Terus Mengalir, Kijang Innova Ambulans dan Masker Kembali Didonasikan

Kadinkes Bangli mengakui, kosongnya posisi sopir dapat menganggu jalannya pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Maka dari itu, untuk mengisi posisi penting tersebut perawatlah yang selama ini menjadi sopir.

Nasional.kompas.com
Ilustrasi ambulans

“Sembari melaksanakan tugas puskesmas keliling, mereka juga sekaligus menjadi supir,” ucapnya.

I Nengah Nadi menceritakan, tiap tahun Dinkes Bangli selalu mengusulkan penambahan tenaga sopir ambulans kepada Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD-PSDM) Bangli.

Baca Juga: Gara-gara Pandemi, Penjualan Suzuki APV Malah Jadi Meningkat di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Tanah Air

Hanya saja usulan tersebut belum bisa dipenuhi lantaran tidak ada pengangkatan ataupun perekrutan.

Pihaknya berharap ada formasi CPNS untuk tenaga sopir.

Terlebih pihaknya telah mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa tambahan sarana mobil ambulans, di masing-masing puskesmas pada tahun 2017 silam.

“Memang sudah sejak beberapa tahun lalu tidak ada formasi CPNS untuk tenaga sopir. Sedangkan secara aturan tidak boleh mengangkat sendiri. Karenanya kami berharap ada penambahan formasi, sehingga kekurangan tenaga sopir bisa segera dipenuhi,” harapnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Sejumlah Puskesmas di Kabupaten Bangli Kekurangan Tenaga Sopir Ambulans"