GridOto.com - Masyarakat Bangli, Bali melayangkan keluhan pada DPRD terkait pelayanan bus Damri yang beroperasi di wilayah tersebut.
Diketahui sejumlah calon penumpang yang akan menggunakan angkutan bus tersebut seperti tidak digubris mesti sudah berusaha memberhentikan kendaraan.
Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles mengungkapkan, dirinya mendapatkan keluhan tersebut dari masyarakat sebanyak dua kali dalam sebulan terakhir.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui kejadian tersebut sudah terjadi berulang kali.
Baca Juga: Bus AKDP di Terminal Ciakar Sumedang Kembali Beroperasi, Gimana Nasib Bus AKAP?
"Saya mendengar kabar itu di masyarakat sudah terjadi empat kali. Namun laporan yang masuk ke saya hanya dua orang," kata Carles, Rabu (10/06/2020), dilansir dari Tribun-bali.com.
Menurut Carles, dirinya menerima laporan bahwa calon penumpang bus sudah berupaya memberhentikan bus.
Namun, sang sopir diisinyalir tidak menyadari hal itu sehingga calon penumpang tidak bisa naik ke angkutan bus tersebut.
"Sudah disetop oleh warga, namun tidak berhenti. Bahkan laporan hari ini (Rabu, 10/06/2020) sampai dikejar menggunakan sepeda motor. Tetap saja tidak berhenti malah tancap gas. Kejadiannya sekitar 11.00 WITA," ungkap Carles.
Pihaknya mengaku menyayangkan kejadian tersebut, sebab tujuan angkutan bus itu adalah untuk memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat.
"Lebih baik jika memang tidak sanggup, kembalikan saja armadanya ke pemerintah pusat," ucap Carles.
Carles menuturkan, pihaknya menyarankan agar ke depannya sopir bus lebih meningkatkan perhatiannya kepada para calon penumpang, terutama di wilayah ramai calon penumpang.
"Seperti Penelokan, Batur hingga wilayah Desa Kintamani ataupun pusat desa lain. Paling tidak kurangi kecepatan, karena di sana pusatya penumpang naik. Jangan sampai dikejar menggunakan kendaraan," terangnya.
Carles menambahkan, pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut ke instansi terkait, yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli.
Sementara itu, Kepala Dishub Bangli, I Gede Redika membenarkan pihaknya menerima keluhan mengenai pelayanan bus Damri.
Diperkirakan ada beberapa hal yang melandasi bus tersebut tidak berhenti ketika warga berupaya menghentikannya.
"Pertama, mungkin sopir tidak melihat warga yng berusaha memberhentikan. Kedua, warga tidak berada pada posisi semestinya untuk memberhentikan bus, contohnya di pengkolan," tutur Redika.
Baca Juga: New Normal Pariwisata, Simak Tarif Sewa Big Bus Hingga Microbus
Dikarenakan mendapat informasi kejadian tersebut terjadi sebanyak empat kali, Dishub Bangli kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Damri guna mencari tahu penyebab pastinya.
Redika menjelaskan, pihaknya tidak tertarik untuk mendirikan halte pemberhentian bus dikarenakan hal itu kurang diminati masyarakat.
"Saat ini konsepnya dengan rambu bus setop, di mana rambu tersebut dipasang pada titik-titik tertentu sesuai kajian. Sehingga lebih hemat biaya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Pelayanan Damri Dikeluhkan Masyarakat, Carles: Sudah Dikejar Pakai Motor, Tetap Tidak Berhenti