Dikarenakan mendapat informasi kejadian tersebut terjadi sebanyak empat kali, Dishub Bangli kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Damri guna mencari tahu penyebab pastinya.
Redika menjelaskan, pihaknya tidak tertarik untuk mendirikan halte pemberhentian bus dikarenakan hal itu kurang diminati masyarakat.
"Saat ini konsepnya dengan rambu bus setop, di mana rambu tersebut dipasang pada titik-titik tertentu sesuai kajian. Sehingga lebih hemat biaya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Pelayanan Damri Dikeluhkan Masyarakat, Carles: Sudah Dikejar Pakai Motor, Tetap Tidak Berhenti