GridOto.com - Fase New Normal di Indonesia sudah terasa semakin dekat, khususnya di DKI Jakarta yang telah memasuki masa PSBB Transisi.
Industri otomotif Indonesia, termasuk di dalamnya para pabrikan mobil dan motor, juga tengah bersiap untuk menyongsong fase berikutnya dalam penanggulangan pandemi Covid-19 atau virus Corona.
Salah satunya adalah PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), yang bersiap menyambut New Normal dengan mengikuti arahan pemerintah dalam menghadapi fase tersebut.
“Kami akan mengikuti anjuran protokol atau SOP dari Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat dalam menghadapi New Normal nanti,” ucap Hendrik Wiradjaja, selaku Deputy Marketing Director HMI kepada GridOto.com (10/6/2020).
Baca Juga: Sambut New Normal, Astra Peugeot Siapkan Berbagai Protokol Kesehatan untuk Layanan Aftersales
Beberapa protokol kesehatan yang telah mereka terapkan di antaranya adalah penggunaan masker, pembatasan jumlah pekerja di area kerja, serta penyediaan sarana kebersihan.
Tapi di luar hal tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut New Normal.
“Persiapan secara khusus rasanya tidak ada ya, tapi kami mengikuti semua yang diwajibkan oleh pemerintah,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria pembesut Hyundai Veloster itu mengatakan bahwa aktivitas penjualan dan aftersales Hyundai kini sudah mulai berangsur normal.
Meskipun tidak sampai seperti semula, karena pihaknya tetap harus menaati pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Misalnya, dari seluruh karyawan aftersales, yang hadir (WFO) hanya boleh 50 persen atau setengahnya karena kebijakan physical distancing,” ungkap Hendrik.
Namun, ia mengatakan bahwa pembatasan tersebut tidak seekstrem saat kebijakan WFH dan PSBB pertama kali ditetapkan.
Seperti para pabrikan lainnya, HMI sempat merasakan hambatan operasional di jaringan dealer dan aftersales-nya selama masa WFH dan PSBB.
Baca Juga: Mudah Mengontrol Lewat Pool, Blue Bird Pede Jalankan Protokol Kesehatan di Masa New Normal
Pasalnya, mereka harus membatasi ruang gerak di bagian penjualan dan aftersales sesuai anjuran PSBB dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Bahkan di awal masa PSBB, kami sempat menghentikan kegiatan operasional secara total untuk mendukung program tersebut,” pungkasnya.