5. Pemasangan di Bagian Belakang Motor
Plus:
- Lokasi penempatan paling stabil
- Dapat digunakan untuk mengevaluasi body position pengendara jika diarahkan ke depan
- Cocok untuk mengambil kegiatan grup jika diarahkan ke depan.
Minus:
- Pengendara jelas menghalangi sebagian besar pandangan jika diarahkan ke depan
- Rentan dicuri, bisa digondol orang saat terjebak macet, bahkan saat berhenti di lampu merah. Pastikan ada yang mengawasi action cam jika riding dalam grup.
- Getaran motor akan mengganggu hasil rekaman jika belum pakai image stabilizer
6. Pemasangan di Bagian Dada
Plus:
- Mendekati PoV pengendara jika ingin merekam pemandangan sekaligus panel instrumen di motor
- Posisi kamera di dada tentu aman karena enggak ada risiko dicuri
- Hasil video stabil karena badan pengendara akan menyerap getaran dari motor
- Enggak menimbulkan daya tarik angin atau bikin kejambak
Minus:
- Perlu modal lebih sebab chest mount biasanya dijual terpisah
- Pengendara enggak bakalan bisa riding menunduk karena hasil rekaman akan mengarah ke bawah
- Lebih repot dari pemasangan di posisi lain sebab harus bongkar pasang harness di badan
Selain enam posisi itu, tentu masih banyak posisi lain yang bisa digunakan karena namanya action cam, mountingnya dilengkapi perekat dan bisa dipasang di mana saja.
Salah satu posisi lain yang cukup digemari saat ini seperti pemasangan di swingarm, hingga kolong motor untuk merekam kinerja sokbreker.
Tapi bagaimanapun juga, semua posisi memang ada plus minusnya.
Jadi posisi pemasangan favorit kamu di mana nih?