Kendati demikian, menurut Angga, pihaknya tetap memperhatikan karyawannya.
Tercatat ada 40 karyawan dan 200 orang sopir NPM yang tetap menerima Tunjangan Hari Raya (THR) pada Lebaran tahun ini.
"Kita membangun NPM bersama-sama. Saat susah dan senang harus bersama. Kendati pemasukan bisa dikatakan tidak ada, kita tetap keluarkan hak karyawan. THR kita bayarkan dan kita tidak ada memutus hubungan kerja. Silahkan dicek," kata Angga.
Angga mengatakan untuk mengeluarkan hak karyawan itu pihaknya terpaksa mengeluarkan dana kantornya.
"Terpaksa pakai dana cash flow. Tapi tidak apa, ini semua untuk karyawan kita juga," jelas Angga.
Padahal, Lebaran sebelum-sebelumnya pihaknya cukup enteng mengeluarkan THR karyawan karena penghasilan jelang Lebaran meningkat hampir enam kali lipat.
"Bisa dikatakan Lebaran adalah 'Lebaran' juga bagi kita, perusahaan bus. Penghasilan saat Lebaran itu sama dengan penghasilan 6 bulan. Tapi tahun ini tidak seperti biasanya," kata Angga.
Menurut Angga, dampak pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan pihaknya.