Namun, berkendara saat larut malam juga banyak dilakukan bukan karena pilihan pengendara itu sendiri.
Bisa juga karena faktor jam kerja maupun perintah atasan seperti pada profesi sopir pribadi, sopir bus, ekspedisi dan sebagainya.
"Dalam anjuran safety riding usahakan memang berkendara pagi atau siang hari, tidak berangkat lebih dari jam 7 malam kalau ke luar kota. Untuk sopir yang memang bekerja malam hari harus istirahat atau tidur setiap 2 jam perjalanan selama 15 sampai 30 menit atau power nap," jelas Jusri.
Baca Juga: Street Manners: Terpaksa Menerjang Lubang Saat Mengendarai Motor? Ini Cara yang Paling Aman Menurut Pakar Safety!
Oleh karena itu begitu badan sudah mulai terasa letih, segera berhenti di tempat istirahat yang aman.
Sebab menurut Jusri, pengendara yang kurang istirahat atau tidur, sama persis kondisinya seperti orang mabuk.
"Orang mabuk itu sensitif, emosi tidak terkontrol, kemudian respon tubuhnya jadi slow motion atau lambat. Di saat seperti itu logika pengendara jadi enggak maen dan ini bisa menyebabkan kecelakaan," terangnya.
Tapi jika berkendara di jalan tol dan tempat istirahat masih cukup jauh, pengendara bisa mengkonsumsi nutrisi pendukung yang bisa menyegarkan tubuh untuk sesaat.
Baca Juga: Street Manners: Dalam Sehari, Berapa Jam Waktu Maksimal Kita Boleh Menyetir?
"Jika di tol, rest area masih beberapa kilometer lagi. Bisa minum sedikit kopi, permen, membuka kaca agar oksigen di dalam kabin masuk. Untuk nutrisi bisa makan biskuit gandum atau yoghurt karena kadar proteinnya tinggi dan lemaknya rendah," tambahnya lagi.
Nah berikutnya agar perjalanan aman sampai tujuan, selalu taati aturan lalu lintas ya sob.