GridOto.com - Sebelum berkendara jarak jauh, selain memperbaiki masalah teknis kendaraan, pengendara juga wajib merencanakan waktu keberangkatan dan rute perjalanan.
Namun demi menghindari kemacetan, seringkali pengendara memilih waktu perjalanan di malam hari hingga dini hari.
Padahal tindakan tersebut, tidak bagus bagi kesehatan tubuh si pembawa kendaraan.
"Perjalanan jauh seperti ke luar kota harus menghindari waktu keberangkatan di jam-jam orang tidur seperti malam hari. Karena tubuh manusia diciptakan untuk beraktivitas di waktu pagi hingga sore hari, malam untuk istirahat," ujar Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Street Manners: Letih Berkendara, Jangan 'Doping' Dengan Minuman Berenergi, Akibatnya Bisa Fatal!
Jusri menyebut, banyak faktor yang akan merugikan saat berkendara di waktu yang harusnya dipakai pengendara untuk beristirahat.
"Selain siklus tubuh, kadar oksigen pada malam hari juga lebih sedikit dibanding siang. Selain itu penerangan juga lebih terang saat siang, belum lagi jika lampu kendaraan mati atau rusak juga bakal menyulitkan pengendara," katanya saat dihubungi GridOto.com Senin (1/6/2020).
Jusri juga menjelaskan, suhu udara yanh dingin saat malam dapat membuat pengendara cepat bosan dan mengantuk.
"Jalan yang sepi dan udara yang dingin dapat membuat ngantuk dan mudah bosan, kebutuhan tubuh di waktu tersebut harusnya memang buat istirahat. Jadi anggapan berangkat malam hari lebih baik itu enggak benar," sebut Jusri.
Baca Juga: Street Manners: Masih Banyak yang Asal-asalan, Begini Cara Menyalip Kendaraan yang Benar!
"Jadi berkendara malam itu lebih berbahaya dibanding pagi atau siang hari, belum lagi faktor cuaca dan mood berkendara yang membosankan bisa membuat pengendara cepat letih," tambahnya.