GridOto.com - Sebuah kecelakaan tunggal menimpa Mitsubishi L300 pengangkut sosis terjadi di Tol Pandaan KM56/A, Rabu (03/06/2020).
Mitsubishi L300 tersebut terguling dan bodinya menutupi hampir separuh ruas jalan tol.
Kasat PJR Polda Jatim, Kompol Dwi Sumrahadi menerangkan, kecelakaan bermula saat mobil bernopol L 9840 AS melaju dari arah Gempol menuju Pandaan.
Mobil berada di lajur kiri dan melaju dengan kecepatan sekitar 70 Km/jam.
Setibanya di KM56/A, sopir kehilangan kendali dan berakhir terguling.
"Diduga ban belakang kiri pecah sehingga terjadi kecelakaan tersebut," ujar Kompol Dwi.
Sopir Mitsubishi L300 bernama Riono (32) warga Blitar selamat dari kecelakaan tersebut.
Supaya lebih waspada saat berkendara, GridOto akan menjelaskan empat hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah:
1. Tekanan Angin Ban Kurang
Kalau ada yang bilang kelebihan tekanan angin bikin ban pecah, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
Sebab saat tekanan angin ban berlebih, dinding ban akan berada pada posisi tegang.
Meski akan ada penambahan tekanan hingga 10 psi, tak akan sanggup membuat ban menjadi pecah.
Namun bila ban kekurangan tekanan angin, hal berbeda akan terjadi.
Baca Juga: Honda Tiger Jatuh di Depan SPBU Madiun dan Terbakar, Motor Gosong Hampir Tak Bisa Dikenali
"Ban yang kurang angin menjadi penyebab utama ban pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan," ucap Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta kepada GridOto.com.
Ini lantaran pergerakan dinding ban yang begitu sering, membuat kawat baja menjadi mudah putus saat ban kekurangan tekanan angin.
Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan, terutama di jalan bebas hambatan.
2. Membentur Lubang di Jalan
Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ketika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan 'ban benjol', baik pada dinding maupun permukaan ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah akan semakin besar.
Satu-satunya solusi yaitu mengganti ban sesegera mungkin.
Baca Juga: Dealer Mercedes-Benz Diubrak-abrik Demonstran Kematian George Floyd, Mobil Sampai Dibakar
3. Tambalan Ban yang Tidak Benar atau Baik
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mengharuskan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
4. Kerikil yang Terjebak di Tapak Ban
Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.
Apalagi bagi ban yang memiliki pattern halus atau rapat.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat serat baja di dalam ban menjadi berkarat.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Truk Muat Sosis Terguling di Tol Pandaan, Berawal dari Ban Belakang yang Meletus