GridOto.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menciptakan mesin dengan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system).
MIVEC merupakan nama umum untuk semua mesin yang dilengkapi dengan mekanisme pengaturan valve timing (waktu bukaan katup udara dalam mesin).
Sebagai informasi, pengaturan valve timing dapat menyesuaikan kebutuhan mesin secara otomatis.
MMC telah lama berfokus pada teknologi untuk mengatur valve timing dan besarnya bukaan katup udara dalam mesin (valve lift).
Baca Juga: Mitsubishi Eclipse Cross Bakal Dapat Penyegeran Tampilan dan Pakai Mesin PHEV, Launching Akhir Tahun 2020?
Teknologi mesin ini dapat menghasilkan tenaga yang besar, konsumsi bahan bakar efisien, dan emisi gas buang yang rendah.
Mesin MIVEC pertama kali digunakan di Mitsubishi Mirage pada tahun 1992.
Saat itu, Mitsubishi Motors telah menambahkan sejumlah perangkat tambahan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Mitsubishi Motors kemudian terus mengembangkan mesin MIVEC menjadi mesin All New MIVEC yang mengendalikan intake valve-timing dan besarnya valve lift pada waktu yang sama.
Baca Juga: Modal Rp 750 Ribu, Bisa Bikin Speedometer Mitsubishi Xpander Tampil Nyentrik Ala Toyota Fortuner
“Mesin MIVEC yang disematkan memiliki teknologi yang tidak hanya mengoptimalkan performa tenaga mesin, namun juga memperhitungkan tingkat konsumsi bahan bakar dan gas buang yang efisien,” ujar Guntur Harling, Group Head of Product Strategy Division PT MMKSI, dalam siaran resminya kepada GridOto.com, Rabu (3/6/2020).
Pada tahun 2011, Mitsubishi Motors menyematkan mesin All New MIVEC Single Over Head Camshaft (DOHC) pada Mitsubishi Galant Fortis untuk pasar Jepang, dan Mitsubishi Sportback Galant Fortis.
Pada All New MIVEC SOHC 16 Valve (4J1), kinerja mesin telah lebih dikembangkan dengan menyesuaikan volume udara yang masuk melalui mekanisme pengaturan valve timing dan valve lift, serta bukaan throttle valve.
Mesin MIVEC model 4J1 ini juga telah mengurangi konsumsi bahan bakar dengan peningkatan stabilitas pembakaran melalui optimalisasi struktur ruang bakar dan pengurangan gesekan, serta optimalisasi struktur piston.
Baca Juga: Bonceng Tiga Anaknya, Ibu Naik Honda Vario Tertabrak Mitsubishi Colt Diesel Sampai Masuk Kolong dan Terseret Belasan Meter
Selain itu, meskipun mesin All New MIVEC mengadopsi struktur SOHC yang sederhana, kinerja mesin tersebut sama dengan mesin MIVEC sebelumnya.
Selanjutnya, sistem Automatic Stop and Go mencapai stop and start yang mulus dengan getaran minimal, bersama dengan pengurangan konsumsi bahan bakar saat restart.
Karena, volume asupan udara dikurangk oleh sistem dari mesin All New MIVEC.
Mitsubishi Motors juga mengembangkan seri mesin MIVEC DOHC 16-valve Engine (4B1) yang digunakan pada Mitsubishi Outlander dan Delica, sertamodel Galant Fortis.
Baca Juga: Promo Pelek dan Ban Rp 19 Jutaan Untuk Pajero Sport dan Fortuner
Sistem MIVEC model 4B1 ini bekerja secara kontinu dan optimal mengontrol valve timing dan valve lift pada intake dan exhaust valve sehingga sesuai dengan putaran mesin.
Model ini menghasilkan performa mesin yang tinggi serta efisiensi bahan bakar juga lebih meningkat dari sebelumnya.
Kerja sistemnya secara terus-menerus mengendalikan intake cam dan exhaust cam secara independen.
Selain itu, sistem ini juga dapat mengontrol katup sehingga lebih tepat sesuai dengan RPM dan beban engine menjadi pada sistem intake-nya saja.
Baca Juga: Pernah Jadi Brand Ambassador Xpander, Begini Komentar Mitsubishi Terkait Kasus Dwi Sasono
Setelahnya, Mitsubishi Motors kemudian mengembangkan mesin MIVEC Twin-Scroll Turbo Engine (4B11).
Mesin ini memiliki keunggulan dengan peningkatan respons lebih tinggi dibandingkan dengan model 4G63 konvensional.
Output maksimum dari mesin 4B11 adalah 300 dk pada 6,500rpm, dan torsi maksimumnya mencapai 422 Nm di 3,500rpm.
Mitsubishi Motors merancangnya untuk menghasilkan torsi yang tinggi di rentang kecepatan yang lebih rendah.
Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba, Artis Dwi Sasono Sempat Jadi Bintang Iklan Mitsubishi Xpander
Mesin jenis ini dapat mencapai performa tenaga yang mumpuni, termasuk perbaikan gear ratio pada drive train.
Fitur terbesar dari mesin ini adalah menggunakan blok silinder die-cast aluminium yang memungkinkan pengurangan bobot mesin itu sendiri sebesar 12,5kg, jika dibandingkan dengan blok silinder besi konvensional.
Pada jenis ini Mitsubishi Motors juga mengubah tata letak sisi intake dan exhaust.
Dimana letak sisi intake berada di depan bodi, sementara sisi exhaust berada di belakang.
Baca Juga: Mitsubishi L300 Muatan Minyak Terbakar di Jalan Tol, Diduga Karena Pecah Ban, Supir dan Kernet Melarikan Diri
Karena perubahan ini, maka tidak perlu lagi menempatkan pipa exhaust di bawah mesin.
Sehingga posisi mesin dapat turun 10 mm dibandingkan dengan model konvensional.